Minggu, 16 Juli 2017

kritik agama, tuhan tidak maha suci dan ttg mereka orang yg rela disiksa smp mati tiap agama

Kritik Agama, Tuhan tidak maha suci karena potensi kejahatan yang dibuatnya, dn tentang mereka orang yang rela disiksa sampai mati dalam masing2 agama, dan menyiksa.

to english version 
http://wrotefromrdjorharmikel.blogspot.co.id/2017/07/critiq-to-religion-god-not-most-holy-n.html

 

Alam semesta itu tetap tidak meluas. Tidak dapat kembali ke masa lalu sekalipun tuhan, tuhan tidak maha kuasa http://wrotefromrdjorharmikel.blogspot.co.id/2017/08/alam-semesta-itu-tetap-tidak-meluas.html


it's in Indonesian

Ada tambahan ke tiga belas, B isi paragraf 2, dan D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA


 1. tentang mereka orang yang rela dan berani disiksa sampai mati pada masing-masing agama... paragraf 1a dan 1b
2. tuhan menganiaya dan tidak maha suci karena potensi kejahatan yang dibuatnya... paragraf 2
3. tidak adil antara muslim sejak lahir, kafir sejak lahir dan muhammad... paragraf 5
4. langit 7 lapis dan lainnya hanya sangat kecil dibanding seluruh alam semesta dan bisa hanya penyesatan setan setelah setan tahu beberapa, tapi hanya pada hal kepercayaan... paragraf 11
5. jika normal, fungsi diri baik, dan cobaan tidak pernah terlalu berat maka tidak ada manusia yang gagal ... paragraf 18-20
6. tuhan dapat menyelesaikannya dengan lebih baik. manusia bukan pemimpin di bumi ... paragraf 21
7. arti aniaya ... paragraf 23
8. tuhan juga punya andil dalam kejahatan dan penganiayaan karena dialah pencipta segala yang ada termasuk potensi ... paragraf 26

9. jika ada yang ingin mengkritik tulisanku ini dengan menihilkan segala sesuatu ... paragraf 27

C. PENJELASAN LAGI DAN DAFTAR AYAT

D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA

A.               PENDAHULUAN

Ini adalah kata saat itu di pikiranku, ketahuilah benar atau salah, tapi aku yakin ini benar. Menurutku ini bisa untuk mencegah kejahatan dengan motif agama seperti terorisme, dan pemaksaan karena agama. Itu karena konsep-konsepnya bisa aku bantah,  dan ini menunjukkan bahwa belum ada agama yang semua ayatnya terbukti benar semua (setahuku). dan tak takutkah kamu terhadap benih kebencian yang ditanamkan agama, maksudku bukan kebencian pada kejahatan, tapi kebencian terhadap orang kafir? dan klaim orang kafir adalah hina merusak martabat manusia, juga sudah sepantasnya kita mencari kebenaran, apalagi berhubungan dengan kehidupan akhirat (jika ada), memang belum pasti tapi menurutku pantas dicari. Tapi aku tidak dapat membantah ada suatu yang hebat yang menciptakan alam yang sangat luas ini. ini cukup untuk mempertanyakan apakah salah satu agama benar mengenali tuhan yang sesungguhnya. di kitab hanyalah kumpulan cerita, dan untuk buktinya tidak bisa hanya lewat kitab itu sendiri. saya kecewa, jika anda tak bisa menyanggah tulisan ini dengan benar tetapi terus menyebarkan agama. tak ada bukti bahwa tuhan tidak sedikitpun sama dengan makhluknya, tapi tuhan hidup dan manusia juga hidup, tuhan melihat dan manusia juga melihat (sesuai konsep di agama).  dan pikirkan bukti2 agar tidak diperbudak akali. Jika kita tetap mengutamakan iman diatas logika walaupun logika mengatakan salah, maka darimana kita tahu kita diperbudak secara akali atau tidak. 



B. ISI

1.     Jika ada yang berkata ini urusan tuhan, jawabku, aku mengajukan pernyataan yang mendesak jadi harus dapat kamu sanggah dengan benar jika kamu benar, atau jika kamu tidak dapat menyanggah dengan benar maka kamu tidak sah menganggap dirimu benar. Ada yang berkata menafsirkan alquran butuh ilmu khusus tapi yang aku gunakan disini adalah pengetahuan umum yang gamblang seperti, apakah salah cerita bahwa pengikut dajjal ada dari kaum kafir dan ada dari kaum islam yang imannya lemah? Dan islam mencari bukti kebenarannya dengan pembuktian seperti langit 7 lapis, laut yang tidak menyatu, dll. Yang dapat dibuktikan secara ilmiah pada zaman modern, dan selain itu sepertinya hanya teori saja? Lagipula apa mungkin, hanya karena tidak percaya lalu kekal di neraka, jika lalu dikatakan kita tidak tahu tapi tuhan yang tahu, aku lebih memilih tidak percaya kata itu dulu sebelum jelas. manusia yang lemah misalnya tidak diakui sebagai orangtua tidak menyiksa selamanya, apalagi telah dapat disimpulkan dari agama bahwa manusia tidak dapat menyakiti tuhan. Jika kita tetap mengutamakan iman diatas logika walaupun logika mengatakan salah, maka darimana kita tahu kita diperbudak secara akali atau tidak. jika hanya percaya maka masih banyak agama lain.

1a. Jika islam satu-satunya agama yang benar, dan pada islam sudah jelas diajarkan bahwa tuhan maha baik dan maha adil, tapi ini tidak adil dan tidak baik pada mereka orang-orang yang saat Isa hidup dan ajaran kristen muncul mereka sangat percaya pada ajaran kristen dan rela dan berani disiksa hingga mati demi menjaga iman kristen mereka. Ini adalah masalah besar karena banyak orang harus disiksa di neraka karena ini. (yang berarti mereka sangat percaya atau tanpa keraguan karena mereka rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman kristen mereka, atau semua kejadian tidak membuat mereka ragu atau lebih parah jika mereka hanya sangat ketakutan karena hukuman kristen sehingga pikiran benar-benar bingung tapi sampai rela disiksa sampai mati. Dan mereka tidak mungkin mencari jalan untuk membohongi tuhan karena pada semua ajaran agama abrahamistik tuhan dapat mengetahui semua isi pikiran manusia, dan jika agama lain yang benar –bukan kristen- dan mereka itu mengetahuinya maka tidak mungkin mereka sampai rela dan berani disiksa sampai mati padahal pasti tidak selamat di akhirat dan pasti celaka sampai kapanpun, dan mati disiksa, dan agama lain yang akan menyelamatkan sampai akhirat, maka tiada guna. Dan jika ada yang berkata mereka begitu untuk membela paham agnostik, tidak mungkin, karena jika mereka mengetahui agama lain yang benar –bukan kristen- maka jelas baginya agama lain yang benar dan agnostik salah, maka tidak mungkin mereka rela dan berani disiksa sampai mati padahal pasti berakibat buruk di akhirat, dan tidak selamat, dan pada zaman itu sekiranya paham agnostik belum muncul). Dan padahal pada ajaran islam dikatakan bahwa isa itu adalah nabi yang mengajar islam, ibrahim adalah nabi yang mengajar islam, musa adalah nabi yang mengajar islam, dan hukum islam telah jelas bahwa jika tidak percaya pada allah swt. Sebagai satu-satunya tuhan maka akan disiksa di neraka, dan ajaran ini –jika tidak percaya allah swt. Sebagai satu-satunya tuhan maka akan disiksa di neraka- pasti sudah diajarkan sejak zaman ibrahim, musa, dan isa karena jika tidak dihukum maka tiada guna untuk percaya bahwa satu-satunya tuhan adalah allah swt., dan ajaran islam yang sekarang –bahwa jika tidak percaya allah swt. Sebagai satu-satunya tuhan akan disiksa di neraka- bisa saja adalah hanya untuk mengontrol perilaku dan aslinya tidak dihukum oleh tuhan –jika tidak percaya- karena pernah secara prinsip hukum agama adalah tidak dihukum dan hanya sebagai perkenalan saja. Jika begini, maka yang penting saya berkelakuan baik.

Tapi, dalam ajaran islam telah dikatakan hanya muslim yang dapat masuk surga, dan ahli kitab itu yang boleh masuk surga hanya jika masih muslim, dan tempat di akhirat untuk manusia hanya ada dua surga atau neraka, maka ini berarti semua orang kafir walaupun sebelum kedatangan muhammad akan masuk neraka, maka ini tidak adil. Juga dijelaskan dalam hadits bahwa muhammad dilarang mendoakan ibunya yang mati dalam kekafiran sebelum muhammad mendapat wahyu, dan muhammad juga mengatakan bahwa ayahnya ada di neraka. Lagipula jika orang yang tidak percaya islam sebelum datangnya islam oleh muhammad tetap selamat atau masuk surga (di akhirat hanya ada dua, surga atau neraka), maka tidak perlu ada islam sampai kapanpun supaya semuanya tetap selamat (tidak percaya islam akan dihukum siksa selamanya), islam hanya menyusahkan.

Atau, jika ada yang berkata, semakin kemudian zaman prinsip hukum agama semakin diperjelas dan diperlihatkan semuanya dan yang telah lalu itu diganti, pendapatku, hukum dalam islam sudah jelas bahwa hanya muslim yang dapat masuk surga dan ahli kitab yang boleh masuk surga hanya jika masih islam (paragraf atas) dan, maka ini tidak adil karena hukum semakin berat, ini jelas semakin berat karena dalam islam telah dikatakan bahwa kekuatan kaum muhammad lebih lemah dibanding kekuatan kaum nabi sebelumnya dan dalam sejarah islam  telah dikatakan bahwa bangsa-bangsa terdahulu sangat sulit untuk percaya bahkan banyak yang diazab, maka ini lebih berat bebannya, dan tidak percaya ini hukumannya adalah disiksa di neraka selamanya, dan keadaan antara para kaum nabi itu, contohnya antara kaum nabi isa dan nabi muhammad, tidaklah jauh berbeda. Kemudian jika ada yang berkata, lebih berat bebannya tapi lebih banyak balasannya, pendapatku, maka ini jadi tidak adil antara kaum nabi muhammad dan kaum nabi terdahulu, karena kaum nabi terdahulu tidak mendapatkan kesempatan yang lebih besar itu, dan ini tetap lebih berat, bahkan sangat berat.

Setiap ada orang kristen atau katolik yang rela dan berani disiksa sampai mati karena tetap kristen atau katolik, dan terjadi, maka terlihatlah tidak adil. jika tuhan maha kuasa (seluruh hukum tunduk padanya) tapi dapat terjadi ada yang tidak adil, maka tuhan ceroboh.

Jika ada yang berkata, orang itu berbohong kepada manusia dengan tetap mengakui kristen adalah agamanya walaupun disiksa hingga mati agar menjaga kehormatannya saja bahwa dia adalah benar walaupun dia tahu agama lain yang benar, atau artinya dia berbohong pada manusia tetapi dalam pikirannya dia mengakui kebenaran agama lain, jadi pada tuhan dia jujur mengakui agama lain yang benar tapi pada manusia dia berbohong dengan mengaku tetap kristen agar kehormatannya terjaga bahwa dia adalah benar dalam pandangan manusia lain. Jawabku, jika dia ingin menjaga kehormatannya kepada manusia bahwa dia tetap benar, maka pasti dia lebih memilih tidak mengakui kristen tapi mengakui agama yang benar-benar benar dalam pikirannya yang ia jujurkan pada tuhan, agar suatu saat dia terbukti benar sedangkan dia dapat mengetahui buktinya. Lagipula dalam pandangan manusia lain saat itu (saat kristen baru muncul) kebanyakan menganggap kristen salah dan minoritas, (jika dia ingin yang gampang yaitu mengakui agama yang populer). Jika dia tidak bisa membuktikan agama yang ia jujurkan pada tuhan adalah benar pada manusia lain, maka untuk menjaga kehormatannya dalam pandangan manusia lain, maka pasti dia lebih memilih mengakui agama yang populer (bukan kristen yang minoritas saat itu, saat baru muncul).

Dan jika ada yang berkata, orang itu mencari sensasi dengan menganut agama minoritas (kristen, agama yang dianggap salah dan minoritas saat itu) dan alasannya memang hanya untuk mencari sensasi karena minoritas, maka menurutku, jika mereka dihadapkan dengan ancaman siksa pasti akan mau berganti keyakinan. Jika mereka memilih agama minoritas (kristen saat itu) karena terbukti benar, maka perlu diingat yang aku pertentangkan di 1a ini adalah: jika agama islam benar, dengan orang yang rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman kristen mereka, (jadi jika kristen salah).

jika hanya satu agama yang benar, orang ini yang hidupnya lebih susah tapi sampai akhir hidupnya tidak bisa mendapatkan balasan yang lebih baik itu (yang islam lebih mudah karena sudah mendapat tuntunan yang pasti benar dan menguntungkan), dan yang lain adalah orang ini yang hidupnya lebih susah tapi sampai akhir dari hidupnya harus disiksa di neraka selamanya, ini yang harus disebut ‘tidak adil’. (contoh gengster kafir yang sudah mati sedangkan islam masih jauh dari tersebar luas di amerika apalagi di tahun2 sebelumnya, baca seterusnya).

1b. Jika kristen atau katolik adalah satu-satunya agama yang benar, dan pada ajaran kristen atau katolik sudah jelas diajarkan bahwa tuhan maha baik dan maha adil, tapi ini tidak adil dan tidak baik kepada mereka orang-orang yang  saat muhammad hidup dan ajaran islam muncul mereka sangat percaya pada ajaran islam dan rela dan berani disiksa hingga mati demi menjaga iman islam mereka. Ini masalah besar karena banyak orang harus disiksa di neraka karena ini. (yang berarti mereka sangat percaya atau tanpa keraguan karena mereka rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman islam mereka, atau semua kejadian tidak membuat mereka ragu atau lebih parah jika mereka hanya sangat ketakutan karena hukuman islam sehingga pikiran benar benar bingung tapi sampai rela disiksa sampai mati. Dan mereka tidak mungkin mencari jalan untuk membohongi tuhan karena pada semua ajaran agama abrahamistik tuhan dapat mengetahui seluruh isi pikiran manusia, dan jika agama lain yang benar –bukan islam- dan mereka itu mengetahuinya maka tidak mungkin mereka sampai rela dan berani disiksa sampai mati padahal pasti tidak selamat di akhirat dan pasti celaka sampai kapanpun, dan mati disiksa, dan agama lainlah yang akan menyelamatkan sampai akhirat, maka tiada guna. Dan jika ada yang berkata mereka begitu untuk membela paham agnostik, tidak mungkin, karena jika mereka mengetahui agama lain yang benar –bukan islam- maka jelas baginya agama lain yang benar dan agnostik salah, maka tidak mungkin mereka rela dan berani disiksa sampai mati padahal pasti berakibat buruk di akhirat, dan tidak selamat, dan pada zaman itu sekiranya agnostik belum muncul). Dan padahal pada ajaran kristen atau katolik hukum telah jelas bahwa jika tidak percaya pada yesus sebagai satu-satunya tuhan maka akan disiksa di neraka.

Jika ada yang berkata, orang itu berbohong kepada manusia dengan tetap mengakui islam adalah agamanya walaupun disiksa hingga mati agar menjaga kehormatannya saja bahwa dia adalah benar walaupun dia tahu agama lain yang benar, atau artinya dia berbohong pada manusia tetapi dalam pikirannya dia mengakui kebenaran agama lain, jadi pada tuhan dia jujur mengakui agama lain yang benar tapi pada manusia dia berbohong dengan mengaku tetap islam agar kehormatannya terjaga bahwa dia adalah benar dalam pandangan manusia lain. Jawabku, jika dia ingin menjaga kehormatannya kepada manusia bahwa dia tetap benar, maka pasti dia lebih memilih tidak mengakui islam tapi mengakui agama yang benar-benar benar dalam pikirannya yang ia jujurkan pada tuhan, agar suatu saat dia terbukti benar sedangkan dia dapat mengetahui buktinya. Lagipula dalam pandangan manusia lain saat itu (saat islam baru muncul) kebanyakan menganggap islam salah dan minoritas, (jika dia ingin yang gampang yaitu mengakui agama yang populer). Jika dia tidak bisa membuktikan agama yang ia jujurkan pada tuhan adalah benar pada manusia lain, maka untuk menjaga kehormatannya dalam pandangan manusia lain, maka pasti dia lebih memilih mengakui agama yang populer (bukan islam yang minoritas saat itu, saat baru muncul).


Dan jika ada yang berkata, orang itu mencari sensasi dengan menganut agama minoritas (islam, agama yang dianggap salah dan minoritas saat itu) dan alasannya memang hanya untuk mencari sensasi karena minoritas, maka menurutku, jika mereka dihadapkan dengan ancaman siksa pasti akan mau berganti keyakinan. Jika mereka memilih agama minoritas (islam saat itu) karena terbukti benar, maka perlu diingat yang aku pertentangkan di 1b ini adalah: jika agama kristen benar, dengan orang yang rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman islam mereka, (jadi jika islam salah).

2.     jika kita membayangkan pembunuhan yang sangat kejam, misal mutilasi, jika tuhan sebagai pencipta segala yang ada, maka tuhan jugalah pencipta potensi pembunuhan mutilasi itu, dengan begini maka tuhanlah yang pertama kali mempunyai ide mutilasi, bahkan dia menciptakan potensi mutilasi sehingga dapat terjadi pada manusia. maka, tidak mungkin tuhan itu maha baik danmaha suci. Dan tuhan berbuat aniaya. pembuatan potensi kerugian itu merupakan pemicu timbulnya semua kejahatan, pada semua kejahatan yang telah terjadi hanya terdapat pemicu kejahatan yang terungkap, belum lagi yang memang berhasil diredam. rasa amarah bisa sangat besar, sehingga kejahatan sulit ditahan, berarti tuhan telah mempersulit kita. Contohnya adalah siapakah yang memberi otak ke manusia? Yang dapat digunakan untuk belajar sesuatu dan memproses rangsangan dari luar menjadi ide. (untuk lanjut membaca bagian ini loncat ke paragraf 21). Dalam agama pembunuhan itu dilarang, jadi tuhan yang menciptakan potensi mutilasi sehingga mutilasi dapat terjadi pada manusia maka tuhan adalah pencipta dari semua kejahatan (tuhan melakukan keburukan).Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari segala kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan tidak menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi dari suci adalah lebih dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan tidak suci karena dialah yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan perbuatannya pun tidak suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena dialah yang menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan). Jika maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena telah berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam semesta dan seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat kejahatan dari yang awalnya tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca arti maha bijaksana adalah perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah.Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi siapa saja yang punya bagian dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam keburukan dan kesalahan. Einstein dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak menginginkan kejahatan, tapi perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan karena punya bagian dalam membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan. Tuhan berbeda dengan Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan sangat dipengaruhi hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh pengaruh dan konsekuensi datang dari Tuhan. Jika dia secara sadar ikut membantu terjadinya kejahatan, maka dia secara sadar ikut membantu terjadinya keburukan dan kesalahan, maka dia telah melakukan keburukan dan kesalahan.

Kemudian jika ada yang mengatakan, Tuhan menciptakan kejahatan ada fungsinya, yaitu agar kita mengenal kebaikan. Jawabku, ini malah mengatakan hal lain, tidak maha suci masih berlaku. Dan, jika tuhan maha kuasa, maka semua adalah hal baik masih dapat terwujud, tidak rumit seperti harus ada kejahatan yang mana lebih berisiko.


Jika ada yang berkata itu adalah pekerjaan setan, jawabku, apa buktinya dulu jika itu pekerjaan setan? Tuhan juga menciptakan setan dengan semua sifatnya, tuhan juga membuat potensi sehingga setan dapat menyesatkan manusia. Ingat tuhan menciptakan segala yang ada, (setan dianggap melakukan keburukan bahwa dia Cuma menggunakan, jadi tuhan juga harus dianggap melakukan keburukan bahwa dia yang menciptakan). Kejahatan hanya menambah masalah, jika tuhan maha kuasa maka seluruh hukum tunduk padanya, dia bebas untuk mengganti suatu hukum, jadi tuhan dapat menciptakan walaupun hanya kebaikan di dunia (dan hanya nafsu baik tidak nafsu jahat) tapi ini tetap sangat bernilai baginya. ada perkataan jika hanya ada kebaikan (dan hanya nafsu baik tidak nafsu jahat) maka manusia menjadi tidak bernilai bagi tuhan, jawabku, tuhan jangan egois,  tidak satupun manusia perlu dibunuh jika tuhan mampu menciptakan hanya kebaikan di dunia (dan hanya nafsu baik tidak nafsu jahat), dan manusia itu lemah. ada perkataan hanya yang berjuang yang pantas mendapatkan balasan baik, jawabku, manusia punya hak sejak punya perasaan, manusia diciptakan tuhan jadi ini tanggungjawabnya. Tuhan sendiri yang membuat sulit dengan menciptakan tingkat kehormatan, tapi dia dapat menghapus itu dengan cepat atau menyimpan saja dalam pikirannya.Tuhan pun mendapat semua kemampuannya secara langsung atau tidak berproses (agama), lalu dengan maha kuasanya semua menjadi mudah bagi tuhan, tapi agama tetap mengatakan tuhan sangat bernilai. Hilangnya semua kejahatan dan penderitaan adalah lebih bernilai daripada rasa bahagia yang hanya dari tingkatan kehormatan yang adalah hal yang sangat kecil. Dengan itu, tuhan diklaim sebagai maha adil, maha suci, dan maha baik selama tuhan adil pada semua, suci, dan tidak berbuat keburukan, dengan semua potensi kejahatan dan potensi kerugian dan ketidakadilan itu maka kita masih dapat mengurangi perkataan kita dari maha adil dan maha baik ke tidak adil dan melakukan keburukan. Ini tidak betul jika kita berkata tuhan maha adil tapi kita menemukan ketidakadilan ini sampai akhir dari setiap kehidupan manusia yang aku bandingkan.

Aku juga ingin mengkritik dua hadits ini.

3. Dari Sa’d bin Abi Waqash, aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang yang seperti para nabi, kemudian orang-orang yang seperti mereka.Seorang hamba diuji Allah berdasarkan keimanannya. Jika keimanannya kokoh, maka akan semakin berat cobaannya. Namun jika keimanannya lemah, maka ia akan diuji berdasarkan keimanannya tersebut. Dan cobaan tidak akan berpisah dari seorang hamba hingga nanti ia meninggalkannya berjalan di muka bumi seperti ia tidak memiliki satu dosa pun. (HR. Turmudzi).
Cobaan dan ujian merupakan salah satu bentuk cinta Allah terhadap hamba-hamba-Nya.
4. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Besarnya suatu pahala adalah tergantung dari besarnya ujian dari Allah. Dan sesungguhnya Allah swt.apabila mencintai suatu kaum, Allah menguji mereka. Jika (dengan ujian tersebut) mereka ridha, maka Allah pun memberikan keridhaan-Nya.Dan siapa yang marah (tidak ridha), maka Allah pun marah terhadapnya.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah)
Kritikku : (Walaupun terlepas dari dua hadis diatas, tetap tidak adil)
5. coba bandingkan hidup di arab saudi yang islam kental tentu lebih sedikit godaan dari hidup di amerika yang non islam yang liar, disana lebih banyak diskotik, perempuan telanjang, kasino, mungkin mereka melakukan dengan enak saja, tapi tetap saja lebih banyak godaan untuk berbuat maksiat, dan mungkin bisa diazab tiba-tiba dengan semena-mena. di arab saudi bisa sholat dengan tenang, dan tidak banyak mendapat pertentangan dengan keimanannya, orang arab saudi mungkin akan bahagia dunia akhirat. di amerika, walau mungkin mereka suka, tapi setiap dari suguhan yang banyak itu katanya mengundang murka tuhan. ini seperti hidup dalam buaian terus, atau di sarang serigala licik. perbedaannya juga terlihat mencolok antara bayi arab saudi dengan bayi amerika. Jika dengan islam usaha manusia malah tidak dipermudah atau dipersulit tapi hasil sama, maka tidak perlu ada islam. jika dengan islam usaha manusia lebih mudah walaupun hasil sama, maka ini tidak adil. Jika ada yang berkata bahwa membuktikan dulu sebelum percaya akan mendapat balasan yang lebih baik dari tuhan, pendapatku, jika itu benar bahwa membuktikan sebelum percaya akan mendapatkan balasan yang lebih baik (jalan yang lebih sulit mendapat balasan lebih baik) ini menjadi tidak adil terhadap orang yang telah islam sejak lahir karena tidak bisa mendapat balasan yang lebih baik itu, dan maka ini benar bahwa antara muhammad dan bayi kafir, bayi kafir akan mendapat balasan yang lebih baik (tentang ini baca paragraf 6-9).
Tapi, bukankah dengan islam usaha manusia semakin mudah dan akan mendapat balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat, karena dengan masuknya seseorang ke agama islam maka terbuka jalan untuk bahagia tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Ini berbeda dengan tetap kafir sampai mati, maksimal dia bahagia di dunia tapi akan disiksa selamanya di akhirat, tidak ada jalan baginya untuk bahagia di akhirat. Semakin lama dia beragama islam, maka semakin banyak kesempatan untuk melewati jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat itu.

Jika itu tidak benar, ini tetap tidak adil terhadap orang yang kafir sejak lahir karena ini lebih berat untuk hidup dengan pedoman hidup sejak lahir yang salah, jika ini lebih mudah atau sama untuk hidup dengan pedoman hidup sejak lahir yang salah maka ini tidak perlu diganti. Mendapatkan pedoman hidup pertama yang salah sejak lahir (kafir) maka berbahaya maka lebih berat, mendapatkan pedoman hidup pertama yang benar sejak lahir maka aman maka lebih mudah. Jika ada yang berkata mereka lebih mudah mendapatkan pengetahuan untuk membuktikan islam, pendapatku, tapi mereka masih terancam bahaya sejak pertama. Dan berapa banyak dari mereka yang mati sebelum zaman modern dan setelah muhammad datang?! Jika membuktikan sebelum percaya mendapatkan balasan lebih baik saat pertama tapi setelah itu dapat dilalui oleh islam sejak lahir (maksudku di situasi sama) itu berarti islam sejak lahir mempunyai kesempatan lebih besar jadi ini tidak adil. Jika ada yang berkata ini urusan tuhan, jawabku, aku mengajukan pernyataan yang mendesak jadi harus dapat kamu sanggah dengan benar jika kamu benar, atau jika kamu tidak dapat menyanggah dengan benar maka kamu tidak sah menganggap dirimu benar. Ini tidak betul jika kita berkata tuhan maha adil tapi kita menemukan ketidakadilan ini sampai akhir dari setiap kehidupan manusia yang aku bandingkan. Jika ada yang berkata keadilan tuhan itu lain, belaskasihan tuhan itu lain, manusia hanya tidak mampu untuk melihatnya. Jawabanku,jika hanya satu agama yang benar, orang ini yang hidupnya lebih susah tapi sampai akhir hidupnya tidak bisa mendapatkan balasan yang lebih baik itu (yang islam lebih mudah karena sudah mendapat tuntunan yang pasti benar dan menguntungkan), dan yang lain adalah orang ini yang hidupnya lebih susah tapi sampai akhir dari hidupnya harus disiksa di neraka selamanya, ini yang harus disebut ‘tidak adil’. (contoh gengster kafir yang sudah mati sedangkan islam masih jauh dari tersebar luas di amerika apalagi di tahun2 sebelumnya, baca seterusnya).
Kita tidak tahu jika bayi muslim diganti nasibnya menjadi bayi kafir sejak lahir, maka perbuatannya akan lebih baik atau lebih buruk dibanding bayi kafir. Dan tidak adilnya juga bahwa mereka sama-sama mulai dari nol tetapi ada yang memiliki kesempatan lebih besar(sama-sama mampu). Jika memang benar bayi kafir sudah lebih kuat sejak lahir, sehingga tuhan memberi cobaan yang lebih berat padanya tapi itulah kesempatan lebih besar. Perbandingannya seperti ini, ada dua orang A dan B. A adalah sarjana sedangkan B lulusan SMP (diandaikan A adalah bayi kafir yang lebih kuat sejak lahir, sedangkan B adalah bayi muslim), mereka sama-sama melamar kerja di perusahaan T. Kemudian A mendapat kerja sebagai supervisor dengan gaji lebih besar karena dia mampu, sedangkan B mendapat kerja di bagian produksi dengan gaji dibawah A. Maka inilah A mendapat balasan lebih besar karena dia lebih mampu dan mendapat kesempatan lebih besar. Seperti itu juga antara muhammad dan bayi kafir, muhammad adalah A dan bayi kafir adalah B.
6. Dan Rasulullah saw. Itu mendapatkan pencerahan langsung dari tuhannya, tidak dengan pencariannya sendiri, dia langsung mendapatkan ajaran yang menurut dia benar, dan muhammad saw. Juga dipilih, dia dijaga dan dijadikan bebas dari kesalahan (menurut ajaran), mungkin muhammad melihat banyak moral buruk, tapi dia dijaga oleh komunitasnya dari moral buruk itu, jika anda baca sejarah, komunitas muhammad banyak menghargai  nyawa seseorang walaupun menggunakan ajaran salah, tidak banyak masalah dalam sistem berpikirnya, harus melihat langsung jika ingin melihat wanita telanjang. Dan ajaran menyembah berhala pada saat itu bukanlah ajaran yang kompleks dan meyakinkan, tidak banyak ancaman sosial dan ancaman siksa dari ajaran berhala itu, sehingga pikiran masih bebas, dan agama kristen masih minoritas. Dan ada kisah, muhammad dilindungi sehingga tidak menyembah berhala sebelum wahyu datang padanya. Tentu tindakan adalah buah pikiran, dan ajaran islam berkata ajaran islam adalah hal paling penting, semua dikalahkan agama islam, iman islam adalah anugerah terindah yang dapat dijadikan pedoman hidup sehingga mengantar orangnya ke dalam kenikmatan dunia akhirat, dan muhammad saw. Mendapatkannya dengan mudah, saat menerima wahyu itu dia hanya sakit kepala, bukan sakit jiwa. Berbeda dengan bayi orang amerika non muslim, sejak kecil dia mendapatkan cobaan yang lebih berat dengan ajaran untuk menyembah selain allah swt., sistem pikirannya dididik dalam ajaran kristen atau katolik yang tentu jika hanya islam yang benar maka ajaran itu akan mengantar ke neraka, iman pertama mereka adalah iman kristen yang dikatakan rendah, pedoman hidup pertama mereka adalah ajaran kristen yang disebut kafir. Mungkin mereka makmur, tapi harus banyak membaca agar dapat bersaing disana. Tidak hanya menghadapi pengaruh besar dari lingkungan berupa kata-kata kotor, narkoba, kriminalitas, dan pornografi, seks bebas, ajakan untuk kembali beragama pada mereka adalah agama kristen yang pengaruhnya besar dan mayoritas. Di saat ajaran agama kristen yang dikatakan kafir itu mulai kendur, dengan kemajuan teknologi dan kemakmuran mereka akan mudah melihat wanita telanjang di internet, di klub, dan lirik musik, dan ajaran islam masih jauh, mereka tidak dimarahi tuhan dengan wahyu langsung dan lengkap seperti muhammad, dan tidak juga diajak jalan-jalan ke langit langsung oleh tuhan, tapi dengan serta-merta alqaeda ingin membunuhi mereka, dan tuhan pun hanya diam dan hanya mengandalkan ucapan langsung para ulama, atau dengan menunggu mereka mati dan lega menyiksa. Jika mereka diperingatkan allah swt. Dengan bencana, tentu mereka lebih berpotensi besar kembali pada ajaran kristen dan mengatakan bencana itu dari tuhannya sebagai peringatan, lalu tetap kafir. Bayi orang amerika telah menjadi tua, banyak yang telah mati, dan allah swt tidak merubah keputusannya, entah berapa lagi yang akan seperti itu. Dari sini dapat disimpulkan, cobaan bayi-bayi amerika itu lebih berat daripada cobaan kepada muhammad, seharusnya pahala mereka lebih banyak, dihubungkan dengan perkataan besarnya pahala bergantung dari besarnya cobaan allah swt, tapi mereka untuk selamat saja lebih sulit jika hanya islam agama yang benar. Muhammad masih dapat berhasil membangun islam, dan allah swt. Berjanji islam akan dimenangkan, tapi para gangster miskin di amerika, mereka mati muda dalam kekafiran. Allah swt. Telah dan mungkin akan menyiksa dengan semena-mena. Apakah kehidupan akan lebih membuktikan bahwa allah swt. Tidak maha baik dan tidak maha adil dan berbuat aniaya? Apakah para gangster miskin kafir di amerika itu akan masuk surga tanpa iman islam? Ini harus jelas, mereka bukan semut-semut, kita sebagai sesama manusia yang menghargai kemanusiaan harus membela kepentingan mereka sampai di akhirat, tapi bagaimana mungkin jika kejelasan saja tidak didapat? Tidak hanya membela kepentingan golongannya saja seperti muhammad. Islam mengajarkan jika ada sedikit saja kesalahan pada suatu kitab, maka kitab itu bukan dari tuhan, dan islam mengajarkan bahwa agama islam sudah sempurna. Ini juga berlaku sebaliknya, jika hanya iman kristen yang benar, maka umat islam yang sudah beriman islam sejak lahir tidak pantas dihukum semena-mena, dan mereka pun juga harus membuktikan perkataan bahwa yesus adalah pencipta seluruh alam semesta, jika mau berdakwah lebih lanjut.
7. Apakah kamu belum dapat poinnya? Islam mengajarkan bahwa iman islam adalah anugerah paling penting untuk manusia yang merupakan pedoman hidup selamanya dan mengalahkan ilmu-ilmu lainnya, bahkan mengalahkan orangtua, saudara, anak, dan istri dll. jadi jika ada yang mengatakan muhammad yang kehilangan orangtua, paman, dan istri tapi tidak kehilangan iman islam itu cobaan hidupnya lebih berat daripada gangster miskin di amerika yang sejak lahir sudah kafir dan mati muda dalam kekafiran meskipun tidak kehilangan orangtua, saudara, anak, dan istri, sama saja dengan mengatakan bahwa orangtua, saudara, anak, dan istri lebih penting daripada iman islam yaitu iman kepada allah swt. Coba bandingkan, mana yang kehilangan hal yang lebih penting, muhammad kehilangan orangtua, paman, dan istri, tapi tidak kehilangan iman islam, sedangkan gangster kafir di amerika tadi tidak punya iman islam walaupun mungkin tidak kehilangan keluarga. Jika jawabannya adalah iman islam yang lebih penting maka konsekuensinya adalah cobaan kepada gangster tadi lebih berat, ini mungkin seperti menulis menggunakan komputer dibanding menulis menggunakan mesin ketik, maka seharusnya para gangster tadi mendapat pahala yang lebih banyak, dan kemudian tinggal di surga yang lebih baik daripada muhammad, ini harus meskipun terlepas dari keberadaan dua hadist tadi, karena mereka mendapat cobaan atau kesulitan yang lebih berat, ini mungkin seperti seseorang yang mendapat makanan dan kendaraan untuk bekerja dibanding orang lain yang mendapat makanan, kendaraan, dan rumah. 
8. Jika islam benar, maka muhammad telah memiliki dasar yang betul yang langsung dipandu oleh tuhan, hanya karena ini maka muhammad jika dosanya telah habis di neraka maka setelah itu pasti masuk surga, sedangkan gangster kafir di amerika tidak memiliki dasar yang betul dan tidak dipandu langsung oleh tuhan, karena ini maka jika sampai mati ia tetap kafir maka ia pasti disiksa selamanya di neraka. Setelah itu, muhammad semakin mudah (dalam psikologis, mental, pikiran) dan punya kesempatan untuk berdakwah, jihad perang dengan tubuh, beribadah, mencari nafkah yang akan semakin menambah pahala. Sedangkan gangster kafir di amerika, dia tidak memiliki kesempatan dakwah yang benar selama masih kafir, tidak punya kesempatan jihad yang benar karena masih kafir, mereka mencari uang saja sulit dan mungkin harus dengan saling berperang, ibadah salah karena kafir, mencari nafkah tapi belum tentu menyelamatkan karena belum tentu amalnya diterima tuhan. bayi kafir harus melewati jalan yang lebih sulit sebelumnya dibanding muhammad (yang pasti betul) kemudian dia tertinggal karena muhammad memiliki kesempatan yang lebih besar untuk beribadah dan melakukan hal baik. Jika ada yang berkata cobaan muhammad lebih besar walaupun kesempatan lebih besar. Jawabku, justru itulah cobaan lebih berat bagi gangster kafir, gangster kafir tidak mendapat cobaan yang dapat menjadi batu loncatan dan kesempatan besar untuk berbenah diri atau memperbaiki diri seperti pada muhammad. Muhammad yang dipandu tuhan secara khusus dan mendapat tugas dari panduan khusus itu untuk berdakwah lebih karena sebagai nabi, beribadah, dan memimpin islam, dan janji kenikmatan yang 100 persen dapat diyakini oleh muhammad karena melihat malaikat dan diajak jalan-jalan ke langit, maka kemudian secara psikologis pikirannya akan lebih mudah terbimbing dan selalu menuju kebaikan, tidak seperti gangster kafir. Dan secara mental, muhammad akan lebih kuat dan berani (mental sangat dibutuhkan dalam peperangan) dalam berperang karena mendapat dukungan dan perlakuan khusus dari tuhan, dan ada kisah bahwa muhammad dibantu tuhan dalam perang-perangnya. Dan ibadah muhammad menjadi lebih berkualitas karena sebagai nabi ia mendapat tugas lebih, dan itulah kesempatan muhammad untuk beribadah yang lebih berkualitas.
Jika dengan islam usaha manusia malah tidak dipermudah atau dipersulit tapi hasil sama, maka tidak perlu ada islam.Tapi, bukankah dengan islam usaha manusia semakin mudah dan akan mendapat balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat, karena dengan masuknya seseorang ke agama islam maka terbuka jalan untuk bahagia tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Ini berbeda dengan tetap kafir sampai mati, maksimal dia bahagia di dunia tapi akan disiksa selamanya di akhirat, tidak ada jalan baginya untuk bahagia di akhirat. Semakin lama dia beragama islam, maka semakin banyak kesempatan untuk melewati jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat itu.
Jadi ini tidak adil. jika ada yang berkata ini kesalahan gangster itu sendiri, maka baca lagi tentang ini (mulai paragraf 5) (menurutku sudah cukup karena islam di amerika masih jauh dari persebaran luas apalagi di tahun-tahun dulu. dan menurutku tidak mungkin hanya tidak mau islam gengster kafir itu, tidak mungkin hanya tidak mau karena ada perkataan hukuman dan pembalasan) atau bacalah paragraf 18. Perhatikan bahwa gengster itu pernah menjadi bayi yang terpengaruh lingkungan dan ini tidak boleh kita menyalahkan bayi yang logikanya masih kurang, dan ini tidak mungkin jika halnya akan menguntungkan menurutnya dan dia merasa mampu melakukannya (tidak hanya untuk beribadah tapi juga semua situasi yang berhubungan) tapi bayi itu belajar untuk langsung tidak mau (juga semua umur), maksudku orang kafir. karena semua perubahan keputusan adalah karena dua hal, halnya terlihat akan menguntungkan atau merugikan dan dia merasa mampu melakukannya.
9. Tapi kenyataannya, para gangster kafir tadi tetap diancam dengan siksa neraka selamanya. Dan karena (dan padahal) islam mengajarkan semua kebaikan akan percuma jika tanpa beriman kepada allah swt. (gangster yang mati muda dalam kekafiran itu tentu semua kebaikannya akan percuma, berbeda dengan muhammad) Dosa kekafiran sampai mati tidak akan pernah diampuni dan orangnya akan disiksa di neraka selamanya, dan padahal untuk membuktikan kebenaran ajaran islam pun harus menggunakan teknologi tinggi dan itupun belum semua dan belum juga membuktikan bahwa allah swt. Adalah pencipta seluruh alam semesta, dan tentang sifat-sifat allah swt. Belum ada yang bisa membuktikannya secara pasti. Dalam ajaran islam Kehilangan iman islam sudah pasti adalah kejahatan dan pasti akan dihukum, sedangkan kehilangan keluarga adalah cobaan dan bisa menjadi bermanfaat. Lalu jika jawabannya adalah orangtua, saudara, anak, dan istri lebih penting daripada iman islam, sejauh yang aku tahu alquran asli dan hadist tidak ada yang mengajarkannya. Ini jelas tidak adil, dan tidak adil berhubungan dengan tidak baik, tidak bijaksana, tidak benar.Dan perlu untuk diingat bahwa para gangster itu dulunya adalah bayi-bayi yang mendapat pengaruh yang sangat kuat dari lingkungannya hingga tingkat DNA.
10. Ini jelas tidak adil, jika hanya islam agama yang benar, di saat anak-anak kecil di arab saudi sudah beriman islam sejak lahir, berarti sejak lahir mereka sudah mendapat kebenaran iman, berbeda dengan anak-anak kecil di amerika yang beriman kristen sejak lahir, mereka tentu akan diajari dahulu agama kristen, lalu jika suatu saat mendapat kabar-kabar tentang kebaikan islam dan kemudian tertarik mempelajari islam (dan tidak berkesimpulan salah yang fatal dahulu tentang islam) lalu mereka mulai mempelajari islam, jika ia serius mempelajarinya karena berkeinginan mengetahui manakah agama yang sebenarnya dari tuhan, maka kemudian ia perlu membandingkan keduanya, (perlu dipahami bahwa kedua agama ini adalah agama yang kompleks), lalu jika dirasa pengetahuannya masih kurang maka ia perlu belajar lagi, kemudian ia membandingkan lagi sampai ditemukan agama mana yang paling banyak memuat bukti bahwa agama itu dari tuhan, atau menemukan agama mana yang ada kesalahan, membandingkan dahulu ajaran-ajaran moral dan peristiwa-peristiwa yang bisa diteliti, lalu jika dia tidak terlalu capek karena pencariannya (disamping mengurusi bidang kehidupannya yang lain, dan tidak sibuk melakukan kriminal) dan kemudian berhasil menemukan bahwa islam adalah agama yang benar dari tuhan, kemudian barulah dia beribadah, berbeda dengan anak arab saudi walaupun mereka tidak tertarik mempelajari agama kristen tapi iman mereka sudah benar. Selama pencarian itu, tentu menggunakan banyak waktu, jika keadaan kedua negara sama-sama aman dan kondusif, dan misalnya diambil dua anak dari masing-masing negara yang sama-sama hidup selama 100 tahun, dan jika kedua anak itu dapat melakukan semua ibadah yang ditawarkan islam selama masa keislamannya, maka akan lebih banyak ibadah yang dilakukan anak arab saudi. Selama pencarian itu, anak-anak kecil di amerika yang tumbuh disana akan mendapatkan lebih banyak pengaruh dari dalam negerinya untuk melakukan kejahatan, pornografi, seks bebas, terlibat perang geng, dan narkoba, lalu jika ada yang berkata bahwa di amerika lebih makmur jadi lebih banyak akses ke pendidikan dan terhindar dari kemiskinan, tapi perlu dipahami apakah pendidikan moral disana cukup mengikat, dan dengan kemakmuran yang lebih mereka bisa lebih banyak membeli senjata api, membangun villa sebagai rumah produksi video porno, membeli dan berdagang narkoba, membangun atau bermain di kasino.
11. Buktikan langit itu tujuh lapis karena ada yang berkata tidak tujuh, buktikan bahwa allah swt. (bukan kata ‘tuhan’ yang masih netral, tapi adalah kata ‘allah’ yang mengarah pada islam, atau yesus yang mengarah pada kristen) Adalah pencipta seluruh alam semesta (seluruhnya), tidak hanya mampu membuktikan kemampuannya dalam berkata-kata di alquran, seperti hanya dalam perkataan tentang manusia dari air mani dan air mani dari saripati tanah, dia berkata dia menciptakan dunia dari hamparan yang bergulung-gulung, tahap pertumbuhan embrio, dia berkata dia memperluas alam semesta, dia berkata langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dll. Buktikan sifat-sifat allah swt. Salah satunya maha tahu, tanyakan pada dia dimana tempat bintang yang belum diketahui, yang bahkan ilmuwan ingin memberitahukanya dan dengan kemurahan hati yaitu dengan mulut ilmuwan itu sendiri, tuhan mungkin yang memberitahukannya tapi dengan kerja keras sang ilmuwan, tapi pada pihak ilmuwan dengan kerja keras yang terbatas yang ia punya dan dengan mulutnya sendiri, apakah tuhan akan tetap pelit? Buktikan batu yang mengambang itu adalah ciptaan allah swt. Buktikan jika allah swt. Tidak hanya mampu bercerita, tapi memang dia penciptanya (tidak hanya bercerita tapi memang penciptanya), dan dia bukan agen mata-mata cantik atau sekretaris yang berkhianat yang tahu beberapa kemudian ingin mendapat kekuasaan. Dalam agama ada istilah iblis yang ingin menyesatkan dalam berbagai cara (hanya pada hal kepercayaan, lainnya dapat dengan nafsu dan rayuan setan, pada perspektif agama abrahamistik lainnya walaupun hanya tidak percaya tapi harus disiksa di neraka, juga pada perspektif islam walaupun hanya tidak percaya tapi harus disiksa di neraka (sama dengan langit 7 lapis dan lainnya, bukti dari agama selain islam, juga sangat kecil daripada seluruh alam semesta dan hanya pada hal kepercayaan, dan bisa hanya penyesatan setan)), buktikan dia bukan iblis yang tahu beberapa kemudian ingin berkuasa atau menyesatkan. Dan perkataan bahwa nama muhammad disebutkan dalam injil dan taurot sudah dibantah, yaitu itu bukan muhammad tapi sudah dijawab yaitu roh kebenaran atau roh kudus yang dimaksud, yaitu roh kudus yang disebutkan di yohanes 14:17 dan yohanes 16:13 dan dengan syarat-syarat roh itu, dan ada beberapa ciri-ciri yang tidak dapat dipenuhi muhammad. Dan pada Kidung agung 5:16, tetapi telah disebutkan bahwa itu bukan muhammad tetapi mempelai pria yang saling berbalas memuji dan sudah hidup pada saat alkitab itu pertama kali dibuat, sedangkan muhammad tidak mungkin saling berbalas memuji karena dia belum hidup saat itu, jika ayat-ayat lain dibaca juga dengan detail. dan buktikan nama 'muhammad' bukanlah nama yang dibisikkan setan ke orangtuanya, agar sama dengan isi alkitab, apalagi orangtua muhammad adalah penyembah berhala, dan ingat setan menyesatkan dalam berbagai cara. Dan dikatakan itu bukan nama orang. Dan walaupun (jika) injil terbukti diubah manusia, tetapi bisa saja kontradiksi dalam injil adalah karena perubahan manusia sedangkan injil asli dari roh suci adalah tidak terdapat kontradiksi. Jadi dengan hal, injil terbukti diubah manusia, belum tepat untuk mengatakan kristen salah. Tentang kenapa roh suci seperti tidak menjaga isi injil, tapi dalam islam juga mengakui bahwa injil adalah dari tuhan, jadi pertanyaannya sama, kenapa allah swt. seperti tidak menjaga isi injil.Jadi tuhan ceroboh, karena isa memiliki mukjizat tapi injil bisa diubah, sehingga memungkinkan muncul agama kristen dan katolik, dan memang sudah banyak pengikutnya. Dan bagaimana membuktikan injil tak pernah diubah. Dan jika kontradiksi dalam injil adalah karena roh suci (kontradiksi ada sejak injil asli), jadi pertanyaannya sama, kenapa allah swt. membuat kontradiksi dalam injil, karena islam mengakui bahwa injil asli juga dari tuhan. Dan logikanya, bukankah itu akan menurunkan tingkat kepercayaan pada injl asli (agama islam yang dibawa isa) jika sejak dari roh suci (atau allah swt) sudah terdapat kontradiksi, seperti yang akan terjadi jika alquran punya kontradiksi. Jadi sekali lagi menurutku tuhan ceroboh. Baca lebih ttg nama muhammad di
http://www.isadanislam.com/muhammad/siapakah-penolong-yang-disebut-dalam-injil-yohanes-14. Lalu jika islam salah, tapi kenapa sampai pernah menguasai konstantinopel, saya pikir jawabannya adalah, tuhan pun mengijinkan setan menggoda manusia dan tuhan pun mengijinkan seseorang melakukan kejahatan, maka tidak ada alasan setan tidak bisa membantu untuk semakin menyesatkan. contoh lain adalah penjajah yang pernah berkuasa sementara. Ini berbeda jika setan langsung membunuhi semua manusia, maka tidak ada manusia yang berdosa, dan berbeda jika setan menyesatkan sebagian lain manusia untuk saling berperang. Kita belum pernah tahu bagaimana sebenarnya keadaan percaturan politik antar alam semesta antar dewa-dewa. Apa kalian belum pernah dengar, dewa-dewa itu mendapatkan tambahan sebagian besar energi mereka untuk berperang dan seks antar mereka sendiri dari lingkaran energi antar kosmis yang datang dari gelombang neuron-neuron yang menghambakan dirinya, jika ditelusuri, hal ini berkaitan dengan kemampuan tuhan untuk mengetahui seluruh isi pikiran manusia, bahkan jika manusia berdekatan dengan tuhan dan ada juga manusia lain didekatnya, tetap hanya tuhan yang mengetahui seluruh isi pikiran, manusia tidak, dan tuhan dapat mengetahuinya dari jarak sejauh apapun, apakah benar neuron-neuron otak mengirimkan gelombang energi antar kosmis yang hanya dapat diterjemahkan tuhan sebagai isi pikiran? Lalu apakah kepentingannya hanya itu?kita belum pernah tahu. Dan jangan berkata itu semua harus dikembalikan pada alquran, karena saat kalian kecil dan belajar alquran, tentu sempat memeriksa dulu isi alquran dengan kebenaran yang ada. Tidak semua fakta bisa diketahui hanya dalam alquran, dalam alquran hanya ada tentang langit tujuh lapis dll, tidak ada tentang bagaimana membuat kilang minyak, nama planet saturnus, jumlah bintang di galaksi bima sakti, dan bagaimana pikiran mengendalikan tubuh, dalam ajaran islampun ada perintah untuk membuktikan perkataan-perkataan di  alquran. Mengatakan sifat-sifat allah swt. Adalah maha baik, maha adil, maha tahu, dll, padahal kalian belum bisa mengetahui bagaimana keadaan kehidupan di seluruh planet di seluruh alam semesta, itu bisa adalah penipuan, karena apakah hanya ada allah swt?. Dan ayat-ayat perintah dalam kitab adalah sederhana sehingga sulit untuk dibuktikan adalah dari tuhan atau tidak. semua yang seperti langit tujuh lapis itu (jika benar) hanyalah sangat kecil dibanding seluruh alam semesta, bukan meminta berlebihan, tapi memang yang utama belum terbukti yaitu siapa saja secara pasti selain manusia, dan siapa saja diantara mereka yang dapat berkata-kata seperti itu di alquran (Apa jaminannya jika pemberitahuan sedikit itu adalah dari tuhan yang sebenarnya?), apakah tuhan selamanya baik dan pasti akan menepati janjinya, dan apakah dia pencipta seluruh alam semesta seperti yang diajarkan. tentang manusia yang dijadikan sumber itu, tuhan saja tega menjadikan hewan sebagai hewan perah bagi manusia padahal hewan juga punya kebutuhan, Kita makan. Kritik lain terhadap klaim islam tentang alam semesta yang lebih detail ada di www.http://islaminlightofhistory.wordpress.com/1000-kesalahan-quran/
12. Tapi, bila ada sesuatu yang mengaku dirinya tuhan kemudian dia menunjukkan suatu model penciptaan alam semesta, kita perlu bertanya apakah benar alam semesta ini dulu penciptaanya adalah seperti itu?Dan jika dia mengklaim telah membawa kita ke masa lalu, kita perlu bertanya apakah benar masa lalu seperti itu?
13. Kemudian untuk menambah pemahaman bahwa kita belum mengetahui secara pasti semua kejadian di alam semesta adalah dengan memikirkan cerita tentang dajjal. Islam mengajarkan suatu cerita (dan ini diklaim pasti benar) bahwa sebelum kiamat nanti akan muncul manusia bernama dajjal, dia akan menebar fitnah di antara umat islam dengan tujuan ingin menyesatkan, pertama dia muncul dengan cara berpura-pura memihak kepentingan umat islam, lalu dia mengaku dirinya adalah nabi, lalu dia mengaku dirinya adalah tuhan, dia ingin semua manusia menyembah dirinya, dan dengan kekuatan sihir yang hebat yang diberikan tuhan padanya –tapi bukan karena sayang- dia berkeliling ke seluruh bumi untuk mencari pengikut dan jika orang itu tidak mau maka akan dibunuh. Pengikut dajjal selain 70.000 yang ikut keliling dunia juga ada yang menetap di daerah masing-masing di seluruh belahan bumi. Akhir cerita dajjal akan dibunuh oleh isa as. Dimana isa as. Diutus allah sebagai penyelamat. Lalu masalahnya adalah, jika cerita tadi 100 % akan terjadi dan tidak salah sedikitpun, maka dengan pikiran sehat kita dapat menyimpulkan bahwa allah swt. Menasibkan kehidupan dajjal menjadi sebegitu jahat dan menderita, dajjal adalah manusia yang tidak punya kesempatan untuk berbuat baik. Kemudian dengan pikiran sehat pula kita dapat menyimpulkan bahwa allah swt. Berbuat tidak adil dan sangat jahat, dengan begini aku tidak percaya janji-janji nikmat dalam ajaran islam tidak akan dilanggar. di satu sisi allah memberi kekuatan sihir yang hebat kepada dajjal sehingga melancarkan aksinya, tapi di sisi lain allah mengutus isa as. untuk membunuh dajjal, sungguh skenario yang buruk.
Sumber : Keluarnya Dajjal, imam mahdi, ya’juj-ma’juj, dan nabi Isa bin Maryam. Oleh Firzatullah Dwiko R

http://warkopmbahlalar.com/6637/wahhabi-salafy-ternyata-pengikut-dajjal-kelak/


http://satuislam.wordpress.com/2013/12/11/kenapa-wahabi-kelak-jadi-pengikut-dajjal-inilah-kajian-ilmiyah-nya/

14. Dan menurutku cerita dajjal bukan dimaksudkan sebagai ramalan tapi sebagai skenario –allah memberitahu muhammad bahwa allah akan melakukan ...- karena ada rencana langsung dari allah yaitu untuk memberi sihir hebat ke dajjal dan mengutus isa as. Untuk membunuh dajjal. Allah berencana untuk mengabulkan permintaan dajjal yaitu kekuatan sihir (jika bukan karena rencana allah, padahal allah yang akan melakukannya maka ada kekuatan lain yang mengendalikan allah). Dajjal pun dilebihkan atas manusia lain dengan sihirnya berarti ada perlakuan khusus (berarti sudah dikehendaki) yaitu melebihkan potensi sihir pada dajjal, walaupun jika dajjal yang meminta kekuatan sihir itu, tapi dengan dikabulkannya permintaan dajjal itu oleh allah berarti memang dajjal diberi perlakuan khusus. Mungkin tuhan bisa meramal nanti dia butuh melakukan memberi sihir dan mengutus isa, tetapi dengan melakukan memberi sihir dan mengutus isa maka ada campur tangan langsung dari allah yang sudah diceritakan dari awal oleh allah atau dengan kata lain berarti allah berbuat sesuatu agar terjadi hal seperti yang diceritakan. Jika allah tetap akan mengutus isa, maka allah harus memastikan dajjal menjadi manusia jahat, karena jika dajjal adalah manusia baik maka tidak boleh dajjal dibunuh isa yang diutus sebagai penyelamat.
15. Dan diceritakan pula bahwa kebanyakan orang yang hidup menjelang kiamat moralnya sangat rusak dan banyak pula orang islam tapi imannya tipis lalu orang-orang inilah yang nanti akan menjadi pengikut dajjal. aku berkesimpulan yaitu korban penasiban bukan hanya dajjal, karena banyak manusia saat itu yang terpengaruh kekuatan sihir dajjal sehingga mau menjadi pengikut dajjal (perlu dipahami bahwa pengikut dajjal bertambah pesat setelah dia menggunakan sihir) dan sihir itu diberi oleh allah sehingga ini berarti allah juga menjadi alasan mengapa banyak manusia saat itu terbujuk menjadi pengikut dajjal tapi kemudian orang-orang ini diperangi sampai habis. jika sudah buruk jangan ditambah buruk lagi. jika kafir saja sudah buruk, jangan ditambah buruk dengan memberi sihir ke dajjal sehingga melancarkan aksinya.
16. Jika sihir dajjal yang digunakan kepada orang yang imannya tipis itu disebut cobaan, jika dengan kekuatan sihir dajjal yang diberikan oleh tuhan kemudian pada detik ini juga tuhan dapat meramalkan bahwa dengan itu orang yang imannya tipis pasti akan menjadi kafir seperti yang diceritakan pada kisah dajjal maka menurutku dapat dikatakan bahwa cobaan itu terlalu berat bagi orang beriman tipis itu (sehingga tidak sesuai dengan ajaran), karena sudah dapat diramalkan mereka pasti akan menjadi kafir sehingga sesuai dengan cerita. Dan jika orang beriman tipis itu sebenarnya mampu menghadapi cobaan sehingga tidak menjadi kafir, seharusnya tuhan tidak dapat meramalkan secara pasti kekafiran mereka dan harus menunggu dulu karena mereka masih dapat berubah-ubah yaitu kafir atau tidak, karena jika dapat diramalkan dalam cerita tentang dajjal bahwa orang beriman tipis itu pasti menjadi kafir maka berarti mereka pasti tidak dapat mengatasi cobaan. Kemudian berarti cobaan itu terlalu berat karena jika berat saja maka berarti masih dapat diatasi. Lebih parah lagi jika ini bukan ramalan tapi adalah skenario. Tidak dapat dikatakan bahwa sebenarnya mereka mampu menghadapi tapi tidak mau, berarti apa yang menyebabkan mereka tidak mau juga adalah cobaan, atau mereka menjadi kafir karena terpaksa karena ketakutan terhadap kekuatan sihir dajjal.
17. Dua hal yang dihadapkan ialah, cobaan terlalu berat sehingga pasti kafir dengan cobaan berat saja sehingga masih dapat diatasi dan masih dapat berubah-ubah, kafir atau tidak. Jika sudah dapat diramalkan pasti menjadi kafir maka berarti sudah dapat diukur kemampuan di bawah sulitnya cobaan, dan jika berat saja sehingga kemampuan masih diatas sulitnya cobaan maka masih ada peluang kafir dan peluang iman, maka tuhan seharusnya menunggu dulu sampai waktu terlewati, tapi begitu tuhan sudah mengetahui menjadi kafir atau iman maka tuhan sudah mengukur semua yang nyata membawa seseorang menjadi kafir dan semua yang nyata membawa seseorang lain tetap beriman. Jika sudah dapat diukur dengan ramalan semua yang nyata membawa seseorang pasti menjadi kafir, maka berarti sudah tidak ada peluang untuk selamat, jika sejak awal sudah tidak ada peluang untuk selamat maka dapat dikatakan cobaan lebih berat dari kemampuan atau cobaan terlalu berat. dan jangan lupa mereka dulunya adalah bayi yang bersih tapi diramalkan pasti menjadi kafir karena terpengaruh (seperti khawarij yang diceritakan pada sumber diatas yang akan menjadi pengikut dajjal di akhir zaman). dan orang yang sudah kafir sebelum terpengaruh dajjal juga dulunya pernah adalah bayi, mereka diramalkan pasti sudah kafir kemudian pasti menjadi pengikut dajjal. Dan aku ingin mengulangi apa yang membuat tidak mau juga adalah cobaan. Dan, jika sudah dapat diukur menjadi kafir atau tidak, maka gugurlah fungsi cobaan, kenapa tidak langsung saja memasukkan ke surga dan ke neraka? Mungkin pada awalnya cobaan hanya berat tapi disaat terakhir diramalkan pasti menjadi kafir, inilah disini begitu tuhan mampu meramalkan bahwa pada akhirnya pasti akan jadi kafir berarti tuhan sudah mengukur bahwa apapun yang terjadi pada akhirnya semua yang nyata pasti akan mengubahnya menjadi kafir, dan ini sama saja tidak ada kesempatan selamat. Satu contoh lagi, jika cobaan hanya berat tapi manusianya sendiri yang tidak mau islam, lalu jika cobaan memang tidak pernah terlalu berat maka ia masih dapat berubah menjadi mau islam, tapi tidak begitu jika tuhan sudah dapat meramalkan secara pasti bahwa pada akhirnya manusia itu pasti menjadi kafir dan pasti sudah tidak dapat berubah, dengan ramalan itu berarti tuhan sudah mengukur bahwa apapun yang terjadi pada akhirnya semua yang nyata pasti akan menjadikan dia kafir dan tidak dapat berubah lagi, dan ini berarti cobaan sudah menjadi terlalu berat karena pada akhirnya semua yang nyata pasti menjadikan dia kafir dan tidak dapat berubah, dan berarti tidak ada kesempatan untuk selamat. Ini juga dapat digunakan pada orang yang sudah diramalkan tuhan bahwa ia akan sudah kafir kemudian menjadi pengikut dajjal, sebelum itu ia mungkin orang jahat tapi jika cobaan tidak pernah terlalu berat maka ia masih dapat menjadi orang baik (hukuman harus menjadikan paling tidak netral bukan tambah buruk, jika itu maka yang perlu dihukum adalah penghukumnya) tapi ini terputus karena tidak ada yang dapat merubah tentang pada akhirnya apapun yang terjadi (sebesar apapun usahanya) semua kenyataan akan membuatnya sudah kafir lalu menjadi pengikut dajjal.
18. Lalu jika ada berkata, ini mungkin tuhan sudah mengukur orang itu akan malas berusaha. Pendapatku, apa yang membuatnya malas? Ini pasti ada dorongan psikologis, dan kondisi dalam diri dan luar diri yang juga merupakan test. Sementara itu jika orang itu sejak pertama hidup sudah normal, dan semua fungsi dirinya bekerja dengan baik (sejak pertama hidup ini harus sudah ada, karena jika ada fungsi diri yang lemah lalu terkena musibah atau keadaan sulit, ini seharusnya kesalahan pembuat), dan cobaan tidak pernah terlalu berat (jadi semua manusia masih dapat selamat) maka tidak ada manusia yang gagal dari cobaan karena tidak ada hal yang dapat menganggu. normal dan fungsi diri meliputi seluruh kemampuan manusia menghadapi dunia, dan cobaan meliputi seluruh dunia. Contoh (periksa sebab), butuh pergi bekerja pagi ini tapi terlalu lelah karena lembur mengerjakan tugas kantor dirumah semalaman (cobaan terlalu berat), ingin pergi bekerja tapi memilih bermain game karena sudah kecanduan karena mungkin pertahanan diri lemah karena tidak cukup dilatih (fungsi diri lemah) atau mungkin ada perasaan besar yang sangat menguasai (fungsi diri lemah) atau mungkin pikirannya terbius begitu saja (fungsi diri lemah), tentang kecanduan narkoba mungkin saat pertama kali mencoba narkoba pikirannya tidak siap atau pertahanan diri lemah (fungsi diri lemah) atau mungkin stress karena masalah (cobaan terlalu berat), tentang pelajar yang malas belajar mungkin karena pikirannya kurang terlatih (dari orangtua atau guru yang pikirannya juga kurang terlatih atau situasi yang terlalu sulit, dan ini tidak boleh kita menyalahkan bayi yang logikanya masih kurang, dan ini tidak mungkin jika halnya akan menguntungkan menurutnya dan dia merasa mampu melakukannya (tidak hanya untuk beribadah tapi juga semua situasi yang berhubungan) tapi bayi itu belajar untuk langsung tidak mau (juga semua umur), maksudku orang kafir. dan semua perubahan keputusan adalah karena dua hal ini, halnya terlihat akan menguntungkan atau merugikan dan dia merasa mampu melakukannya)atau pertahanan diri lemah atau mungkin ada perasaan besar yang sangat menguasai seperti mengantuk atau perasaan lain (fungsi diri lemah) atau bingung (fungsi diri lemah atau cobaan terlalu berat). Lalu jika ada suatu peristiwa, ada seorang yang tidak suka dengan kritik agama ini kemudian ingin balas mengkritik kesimpulanku di paragraf ini, suatu ketika dia sedang bekerja kemudian walaupun tidak mengantuk tapi dia memilih tidur dengan maksud membantah kesimpulanku untuk membuktikan seseorang dapat gagal dari cobaan walaupun fungsi diri masih baik, kemudian dia berkesimpulan seseorang dapat gagal dari cobaan walaupun fungsi diri masih baik. Jawabanku adalah, jika dinilai dulu mana yang lebih penting untuk dilakukan orang itu, jika pekerjaannya lebih penting daripada membantah kesimpulanku, maka orang itu telah gagal dari cobaan karena pikirannya tidak dapat menemukan mana hal yang lebih penting atau karena besarnya kebenciannya sehingga yang ada pada pikirannya adalah hanya membantah kesimpulanku (fungsi diri lemah). Lalu jika membantah kesimpulanku lebih penting daripada pekerjaannya maka dia harus disimpulkan bukan gagal tapi sukses atau berhasil, karena dia telah melakukan hal yang menguntungkan, dia berhasil mengalahkan cobaan. kenapa seperti ini, karena berkaitan dengan berhasil atau gagal menghadapi cobaan, tentu kemudian menjadi berkaitan dengan baik atau buruk, untung atau rugi. Kalau baik tentu menguntungkan kalau buruk tentu merugikan. Kalau berhasil tentu menguntungkan kalau gagal tentu merugikan (cobaan). ini tidak mungkin jika seseorang sudah mengalahkan cobaan dari tuhan yang bijaksana tetapi masih rugi. Jika ada yang berkata tanpa nafsu tidak ada perkembangan, jawabku, dengan nafsu jahat cobaan hidup tetap harus tidak terlalu berat, dan nafsu jahat adalah fungsi diri yang lemah, dalam ajaran agama kita harus menghindari nafsu jahat untuk sukses mengalahkan cobaan hidup maka ini berarti kita juga harus menghindari fungsi diri lemah untuk tidak gagal dari cobaan hidup.
19. Ada pengaruh yang cukup banyak dan penting dengan kesimpulan bahwa cobaan terlalu berat, yaitu berhubungan dengan kesimpulan bahwa tuhan ceroboh atau tidak selamanya baik atau kejam, tidak adil, dengan pengajuan beberapa pernyataan bisa saja disimpulkan tidak maha kuasa, bisa saja disimpulkan bahwa adalah ajaran dari setan jika diyakini bahwa setan jahat dan tuhan baik, yang mempunyai konsekuensi yaitu bertentangan dengan ajaran dalam agama.
20. Tentang ceroboh, tidak selamanya baik, atau kejam. Jika dipilih ceroboh jika tuhan sebagai pencipta segalanya dan menciptakan dari yang tiada menjadi ada dan maha kuasa maka dia bebas memilih sendiri dan tidak terpaksa semua hukum yang dia inginkan untuk alam semesta, jika terpaksa berarti tidak maha kuasa (dalam islam salah satu arti maha kuasa adalah semua tunduk padanya, yang semua arti itu harus ada dan bergabung) apalagi jika tuhan menginginkan kebaikan maka tidak adil ini akan penting baginya dan dia akan melawannya dan pasti berhasil, tapi dibiarkan, jika ada yang bisa membuat tuhan lalai berarti seharusnya dia sendiri yang menciptakan tuhan bisa lalai karena dia pencipta segalanya walaupun lalai itu dari kuasa lain tapi tuhan sendirilah yang membuat kuasa lain itu dapat membuat tuhan lalai karena tuhan juga yang menciptakan segala kuasa lain, tapi dia sudah tahu karena dikatakan awal cerita tentang dajjal dari allah swt, berarti tidak adil ini tidak bisa dikatakan karena ceroboh tapi kesalahan yang disengaja. Jika dipilih tidak selamanya baik, maka perlu waspada kapan dan bagaimana tuhan tidak baik. Jika dipilih kejam maka mungkin perlu dilawan. Tentang tidak adil maka seperti yang ditulis Louis O. Katsoff, darimana tidak adil ini sedangkan tuhan ingin kebaikan, apakah dia terpaksa sehingga dapat disimpulkan tidak maha kuasa? Dan jika tidak adil, walaupun tidak membuktikan tuhan tidak maha adil jika pengertian maha adil adalah paling adil (tapi dalam islam salah satu arti maha adil adalah tidak merugikan sesuatupun, yang semua arti itu harus ada dan bergabung) tapi kita tetap perlu waspada.
21. Dan untuk menambah pemahaman lagi bahwa kita belum mengetahui pasti keadaan alam semesta adalah dengan memikirkan apa yang ditulis Louis O. Kattsoff, darimana keburukan di dunia sedangkan tuhan ingin kebaikan, apakah dia terpaksa sehingga dapat disimpulkan tidak maha kuasa? Lalu jika ada yang mengatakan bahwa tuhan itu rumit atau sukar, pendapatku, tidak akan rumit atau sukar jika tuhan maha kuasa, jika tuhan maha kuasa semua kuasa dan hukum tunduk padanya, dia bebas mengganti dan mengatur, maka tidak ada yang sulit, dan lalu dikatakan tuhan ingin kebaikan. Jika tuhan sebagai pencipta segalanya maka dia juga yang menciptakan segala bentuk dan potensi kejahatan dan kerugian, tapi dikatakan dia ingin kebaikan, maka inilah pertentangan dalam agama, dan aku tidak percaya pada kata tuhan selamanya baik atau tidak ceroboh. dan ini sungguh keterlaluan jika hanya agar manusia mandiri tapi sudah membuat orang kafir akan disiksa di neraka, sedangkan fungsi lainnya bisa dengan tuhan sendiri. Kemudian jika tuhan memberikan tugas kepada manusia yang seharusnya bisa diselesaikan oleh tuhan sendiri dengan lebih baik kemudian menjadikan ada manusia yang harus disiksa di neraka (menjadikan ada peluang) (mungkin karena kesalahan manusia sendiri, tapi dengan diberikannya tugas itu menjadikan manusia berpeluang masuk neraka), maka itu lebih kejam, Ini seperti jika anak buah yang melakukan akan berbahaya, tapi jika bos yang melakukan akan berhasil dengan mudah, mana jiwa pemimpin kalian? lalu jika manusia ada di bumi agar berusaha agar mendapat kehormatan maka ini tetap tidak sepadan atau kejam karena ada manusia yang harus disiksa di neraka, jika tuhan menghilangkan hukum tingkat kehormatan maka semua ini cepat selesai dan baik, itu tidak sulit jika tuhan maha kuasa. Dan jika manusia disiksa di neraka maka kehormatannya akan sangat buruk. Dengan tujuan supaya manusia mandiri dan tidak butuh menghasilkan keuntungan lalu akibatnya ada manusia yang disiksa sehebat-hebatnya dan ada yang masuk surga, lebih baik dari awal manusia tetap di surga dan makan sewajarnya. Aku tidak percaya dengan perkataan bahwa manusia diturunkan ke bumi dengan tugas khusus untuk memimpin bumi, atau ketika terlihat manusia paling unggul di bumi lalu muncul perkataan itu? Lagipula manusia tidak memberi manfaat pada bumi tapi mengambil manfaat, dan untuk hewan lebih banyak hewan yang dimakan manusia daripada yang dirawat manusia dan itupun memang dibolehkan dalam agama, kita malah memakan mereka bukan memimpin mereka, Lebih banyak hewan memberi manfaat pada manusia daripada manusia memberi manfaat pada hewan. Semua hewan akan dibolehkan oleh agama untuk dimakan manusia jika hewan itu tidak menjijikkan, berbahaya, dan beberapa syarat lainnya, itu menandakan kita boleh menghabiskan seluruh hewan itu jika tidak ada masalah. Jika semua hewan tidak menjijikkan, berbahaya, maka hewan mana lagi yang akan kita pelihara? Dan hewan yang menjijikkan dan berbahaya jarang kita pelihara. Misalnya jika gajah jumlahnya banyak, tentu jadi boleh dimakan. lalu jika untuk memimpin diri sendiri maka lebih baik tetap di surga dan makan sewajarnya daripada turun ke bumi tapi membuka peluang disiksa di neraka, lalu jika ada yang berkata bahwa turun ke bumi adalah karena kesalahan manusia, tapi bukankah diceritakan sejak awal tujuan tuhan menciptakan manusia adalah memimpin di bumi dan godaan setan hanyalah sebagai jalan, tapi lebih baik makan sewajarnya di surga.Jika hanya untuk berkuasa dan mengolah bumi hanya untuk kepentingan manusia sendiri, maka untuk apa ke bumi? Manusia sudah mendapat kenikmatan yang lebih baik di surga, beribadah pun menjadi tidak berguna jika hanya untuk kepentingan manusia sendiri karena sudah mendapat yang lebih baik di surga. Jika untuk mandiri saja dan tidak butuh menghasilkan suatu kebaikan, maka tidak sepadan dengan bahayanya.Maka tidak bisa tidak, tugas manusia di bumi adalah untuk memimpin (memberi manfaat) pada isi bumi selain manusia, tapi bukankah (secara realitas) manusia bukan pemimpin di bumi. Semua manfaat yang diberikan manusia pada isi bumi lainnya dikalahkan karena manusia lebih banyak mengambil manfaat, seperti ini, A memberi uang 1000 ke B sedangkan B memberi uang 500000 ke A (barter), tentu yang akan dikatakan memberi manfaat adalah B. Dan untuk perkataan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, pendapatku, untuk apa ibadah ini, jika untuk memperbaiki hidup manusia maka bisa dilakukan tuhan dengan lebih baik dan tidak berbahaya seperti siksaan neraka (kembali ke pendapatku di awal, dan ini berarti tidak memperbaiki hidup), jika hanya agar mandiri dan tidak perlu menambah suatu kebaikan maka ini tidak sepadan dengan bahayanya.Jika ada yang berkata tugas manusia di bumi adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadi mandiri, bersamaan dan keduanya penting, jawabku, tuhan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan lebih baik, jadi tugas ini sudah menjadi tidak penting lagi untuk diselesaikan manusia karena tuhan dapat melakukannya dengan lebih baik. Karena tugas ini tidak penting lagi untuk dilakukan manusia maka menjadi tidak harus dilakukan bersamaan, karena memang tidak penting untuk dilakukan manusia. Kemudian tersisa satu tugas dan ini hanya dapat dilakukan manusia, yaitu menjadi mandiri. Tapi jika hanya agar mandiri dan tanpa perlu menambah suatu manfaat maka ini tidak sepadan dengan bahayanya, karena banyak orang berbeda agama (maka sebagian harus disiksa di neraka), dan aturan agama ada banyak dan banyak pula yang melanggarnya. Tugas manusia untuk menjadi mandiri tidak relevan untuk dilakukan kecuali jika berpotensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan cara yang lebih baik, tapi jika sudah berhubungan dengan meningkatkan kualitas hidup manusia maka dapat diselesaikan tuhan dengan lebih baik, karena tuhan maha kuasa. Kemudian jika ada yang berkata, tuhan itu suci dan bijaksana maka semua yang berhubungan dengannya harus suci dan bijaksana. Jawabku, tuhan dapat membuat manusia langsung suci dan bijaksana. Kemudian jika ditambah “harus secara mandiri”, jawabku, tugas untuk harus secara mandiri tidak relevan untuk dilakukan kecuali jika berpotensi untuk membuat kesucian dan kebijaksanaan yang lebih sempurna. Tapi jika sudah berhubungan dengan menciptakan kesucian dan kebijaksanaan, maka tuhan dapat menyelesaikannya dengan lebih baik. Satu-satunya hal yang sempurna jika dilakukan manusia adalah hanya mandiri. Dan tidak relevan juga karena “harus secara mandiri” itu bukanlah hal yang dapat mengakibatkan kenikmatan berantai atau bahaya berantai karena semua sudah digantikan oleh usaha tuhan, dengan begini ini adalah keburukkan jika hanya demi “harus secara mandiri” tapi mengorbankan keselamatan manusia dan kesempatan manusia untuk bahagia selamanya (di dunia ada kejahatan dan penderitaan, dan siksa neraka dengan semua tingkatnya). Jika ada yang berkata, tugas manusia di dunia adalah menjadi mandiri agar mendapat kebanggaan atau kehormatan karena telah mandiri. Jawabku, jika tuhan maha suci, maha bijaksana, dan maha kuasa, maka untuk apa manusia bersusah payah? Karena jika tuhan berkehendak pasti akan tercipta. Bahkan, walaupun manusia dan malaikat bersantai sepanjang hidup, tetap tidak akan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan karena tuhan maha kuasa, semua tugas dapat dilakukan tuhan dengan sempurna. Dengan begini, maka walaupun manusia tidak memiliki kebanggaan atau kehormatan, tetap semua masalah akan selesai oleh tuhan. Jika tuhan maha suci, maha bijaksana, dan maha kuasa, maka pastilah betul untuk dikatakan walaupun manusia tidak memiliki kehormatan atau kebanggaan tapi tetap semua kebutuhan manusia akan terpenuhi. Dengan begitu, maka kehormatan atau kebanggaan bukanlah suatu hal yang dapat mengakibatkan kenikmatan berantai atau bahaya berantai karena semuanya telah digantikan oleh usaha tuhan. Dengan begitu, maka ini adalah keburukkan dan kesalahan jika hanya demi kehormatan atau kebanggaan tapi mengorbankan keselamatan manusia dan kesempatan manusia untuk bahagia selamanya (di dunia ada kejahatan dan penderitaan, dan siksa neraka dengan semua tingkatnya). Keselamatan manusia dan kesempatan untuk bahagia selamanya adalah hal yang lebih besar dan lebih banyak berantainya.
Dan jika tuhan mau ini adil, maka diantara tuhan dan manusia semua harus berpotensi menjadi tuhan. Jika lalu dikatakan, tuhan dengan kemampuannya pastilah dapat menjadi tuhan, sedangkan manusia dengan kemampuannya adalah tidak mungkin menjadi tuhan, maka ini tidak adil. Dan aku pikir tuhan asli dapat menjadikan manusia menjadi tuhan karena tuhan asli maha kuasa. Dan ini tidak mungkin menjadi masalah dengan syarat tuhan selain tuhan asli juga bersifat maha suci dan maha bijaksana, meskipun kekuatan tuhan asli dan tuhan lainnya sama. Dalam kata maha kuasa, yang masih mengganjal hanyalah tingkatan siapa yang paling berkuasa, tapi tingkatan siapa yang paling berkuasa ini bukanlah hal yang penting untuk diperiksa, karena tuhan selain tuhan asli sudah maha suci dan maha bijaksana maka tidak akan ada masalah. Ini pasti tidak sulit karena tuhan asli sudah maha kuasa. Dan sebagai tuhan itu pasti selalu bahagia dan menang, dan tuhan pasti menginginkan yang terbaik bagi manusia karena tuhan maha suci dan maha bijaksana, tuhan tidak mungkin memaksa menuju keburukkan karena tuhan maha suci, tidak akan ada yang bisa menghalangi tuhan untuk menuju level kebijaksanaan yang paling tinggi karena dia maha suci, maha bijaksana, dan maha kuasa. Tidak ada kebutuhan manusia yang perlu dikhawatirkan jika manusia menjadi tuhan yang maha suci, maha bijaksana, dan kekuatannya sama dengan tuhan asli.
Lagipula yang membuat sulit juga tuhan sendiri karena tuhan yang menciptakan tingkatan itu. Pastilah orang bermoral jelek atau tidak mau islam karena ada penyebab yang sulit dan tidak sesederhana hanya tidak mau, misalnya tidak mau islam karena sangat suka dengan seks bebas, perasaan suka ini sangat menggoda seperti ketagihan, inilah bahayanya dari diberikannya tugas itu. Dan untuk kepuasan batin karena telah mandiri atau menolong tetaplah tidak sebanding dengan semua manusia tidak pernah disiksa di neraka, ini seperti tidak mementingkan diri sendiri dengan harus merasakan kepuasan batin kemudian hasilnya semua manusia tidak pernah disiksa di neraka, maka ini sama saja dengan menolong, sebab di dunia ada banyak faktor bahaya, faktor kejahatan, faktor kesalahan yang diantaranya ada yang membuat ketagihan, atau membuat ketergantungan, atau membuat sangat tertarik, dan sangat memaksa.
22. Jika para umat islam ingin meningkatkan kehormatan allah swt. Berdakwahlah yang benar, utamakan bukti..bela kepentingan orang-orang kafir, hidup mereka sulit tidak seperti kalian yang islam sejak lahir. Kehormatan allah swt. Dalam kata allah maha baik, allah maha adil ada pada kebahagiaan kehidupan mereka. Jangan sakiti mereka dengan perkataan kotor kalian, dengan pikiran kalian, bahkan setiap khotbah umat islam banyak yang merendahkan harga diri mereka seperti dalam perkataan ‘semoga laknat allah atas mereka’. Setiap umat islam menyakiti orang kafir maka semakin rendah kehormatan allah swt. Mungkin hanya dalam catatan sejarah kehidupan. Tentu orang kafir tidak mau langsung percaya tanpa bukti, memaksa mereka hanya dengan kata-kata atau tulisan-tulisan kalian adalah kejahatan mental.
23. Aniaya disini berarti perbuatan yang mengakibatkan adanya kerugian seperti peperangan, penderitaan, kemiskinan, bencana alam yang membunuh banyak orang dan anak-anak ditinggalkan, dan lain-lain, arti aniaya yang saya sebutkan tadi sudah harus tidak dilakukan tuhan, jika tuhan melakukannya mungkin sebaiknya kita musuhi saja, dan tidak pantas tuhan itu disebut maha baik karena ada manusia yang lebih baik, atau arti aniaya secara agama itu tidak sempurna jika tidak menyertakan hal-hal tadi, (sedangkan arti aniaya dalam agama islam ada di C) (sedangkan ayat alquran tentang tuhan tidak berbuat aniaya ada di C) dan pelakunya adalah sesuatu dalam agama itu karena menciptakan seluruh potensi hal-hal tadi. Dengan hal ini pantas untuk dikatakan konsep dalam agama itu yang mengatakan bahwa tuhannya tidak berbuat aniaya adalah salah, karena alasan di 2a ini. Agama yang cocok untuk disebut bahwa konsepnya salah disini adalah islam, dan agama abrahamistik lainnya
24. Sedang kepada agama lainnya kritikku adalah, aku tidak merasa bahwa agama-agama lainnya adalah untuk seluruh manusia, karena yang terjadi padaku, agar aku tertarik untuk mempelajari agama lain selain islam butuh keinginan dan alasan yang jarang ditemui (alasanku untuk mempelajari agama lain adalah karena aku mengetahui banyak peperangan adalah karena agama, itu alasan yang aku tahu dari internet, sedang arus informasi diluar internet adalah mengatakan aman, yaitu di dekat sini), selain itu untuk mempelajari agama lain butuh uang untuk sekolah dan membeli kitabnya (tanpa kitab tidak bisa membuktikan benarkah ada ayat itu, misalnya), untuk internet juga butuh uang, tidak semua punya uang dan tertarik, sehingga yang terjadi padaku adalah aku sedikit memiliki informasi ajaran agama lain selain islam, apalagi untuk mendapatkan informasi yang benar tentang bukti-bukti kebenaran suatu agama (aku tekankan yaitu infomasi yang benar), dan juga ikut membuktikannya membutuhkan keinginan, kesadaran (tidak semua orang dewasa tentang hal ini), alasan, dan uang dan kemampuan yang lebih banyak lagi. Misalnya, dalam ajaran Kristen dikatakan yesus pernah membuat kenyang puluhan orang padahal awalnya roti yang ada hanya sebakul, tapi bagaimana membuktikannya adalah hal yang sulit. Hal-hal ini menurutku cukup untuk menggambarkan bagaimana sulitnya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari agama lain hingga cukup untuk bekal mempercayai setelah membuktikan kebenaran bahwa (jika ada) sesuatu yang dikatakan tuhan dalam ajaran agama itu memang adalah tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta. Karena bukti-bukti itu (jika benar) adalah bukti dalam alasan filsafati, atau bukti yang membutuhkan teknologi dan pengetahuan tinggi yang tentu tidak semua orang (menurutku) dapat ikut melakukan pembuktian.Dengan hal-hal ini, aku simpulkan bahwa tuhan yang sebenarnya tidak bijak jika memaksa semua manusia untuk percaya salah satu agama tanpa tuhan sendiri membuat tindakan yang cukup. Jika suatu agama adalah untuk semua manusia, maka agama itu harus seperti tangan bagi manusia normal, manusia itu dapat menggunakan seluruh atau sebagian dari tangannya untuk diri manusia itu dengan gratis atau tanpa paksaan seperti harus membayar atau pengorbanan lainnya karena tidak semua kemampuan semua manusia sama. Dan apa buktinya jika yang menciptakan hujan, binatang, dan pohon-pohon adalah sesuatu yang disebut tuhan dalam masing-masing agama itu?Dan kebanyakan ayat di alquran bentuknya adalah sederhana seperti kata-kata manusia biasa sehingga dapat diragukan pernyataan bahwa alquran adalah dari tuhan.dan apa bukti jika penyembuhan-penyembuhan itu yang melakukan adalah yesus?
25. Dan, pada doktrin agama-agama itu, dikatakan tuhan melakukan berbagai keajaiban yang disampaikan oleh masing-masing kitab, tapi itu hanya hal kecil, tidak membuktikan bahwa salah satu dari mereka, yaitu yang dikatakan tuhan itu, adalah sesuatu yang menciptakan seluruh alam semesta dan seluruh kehidupan, kitab-kitab agama itu dan ilmu pengetahuan belum membuktikannya, yang dikatakan doktrin agama-agama itu adalah sedikit keajaiban disini, dan sedikit keajaiban disana, itu jika keajaiban itu benar ada, tentu saja alam semesta lebih luas jika hanya dibandingkan dengan langit, roti, air laut, janin, dan teori bigbang. Dan itu jika hal-hal itu memang keajaiban.Kita para manusia belum meneliti seluruh alam semesta, sehingga belum tentu benar jika kita mengatakan bahwa sedikit keajaiban itu hanyalah tuhan yang sebenarnya yang dapat menciptakannya.
26. mudahnya seperti ini. Kepada manusia yang kuasanya kecil saja perlu waspada, apalagi kepada pencipta semua potensi pada kehidupan dan manusia yang jelas kuasanya lebih besar dan pada kehidupan manusia banyak terdapat penderitaan besar, cukuplah alasan untuk waspada dan meragukan konsep maha baik dan konsep maha suci. Teruskan membaca dulu. Dalam ajaran agama-agama ada doktrin bahwa sesuatu yang disebut tuhan dalam masing-masing agama itu adalah pencipta seluruh alam semesta atau paling tidak ia adalah pencipta bumi dan seluruh isinya (ayat tentang sesuatu yang disebut tuhan dalam agama islam adalah pencipta alam semesta atau bumi dan seluruh isinya ada di C), jika hal ini benar maka sesuatu yang disebut tuhan itu juga adalah sesuatu yang menciptakan seluruh potensi kehancuran, kejahatan, kemiskinan, bencana alam yang membunuh banyak orang, peperangan, penderitaan, dan kerugian. Dengan hal ini maka pantas untuk disebut bahwa sesuatu yang disebut tuhan dalam agama itu adalah sesuatu yang menganiaya manusia dan hewan, karena tanpa potensi tentu tidak akan terjadi semua kerugian itu. ini seperti manusia diberi senjata api, ada yang menggunakan untuk kebaikan seperti polisi, tapi ada yang menggunakan untuk menindas orang lain, contoh saat zaman penjajahan, orang negara barat mengetahui di daerah lain terdapat banyak sumber daya alam kemudian berusaha menguasai daerah itu dengan menindas orang pribumi, inilah yang bernama tidak dewasa dalam menangani potensi. Apa yang terjadi jika tuhan tidak menciptakan potensi penjajahan? Mungkin saja tidak akan ada penjajahan. Dan pada sisi orang pribumi yang dijajah, kesalahan bukan dari diri mereka, karena tuhanlah yang menciptakan potensi untuk mereka belum dewasa dan belum siap menghadapi serangan negara lain yang lebih maju. Apa yang terjadi jika tuhan menciptakan alam pikiran orang barat hanya menuju kebaikan? Jika konsep di agama islam benar, maka ini tidak mustahil, karena tuhan dalam agama islam mampu menciptakan malaikat yang alam pikirannya hanya menuju kebaikan. Dan janji bahwa penguasaan terhadap nafsu akan diganjar dengan kebaikan di akhirat? Kebanyakan agama menjanjikannya padahal sesuatu yang dikatakan tuhan dalam masing-masing agama itu adalah berbeda-beda, dan belum ada bukti tentang hal ganjaran di akhirat itu. Dan jangan gegabah, berbagai nafsu yang ada telah membuat berbagai bencana, contoh nyata adalah perbuatan yang dilakukan Adolf Hitler dengan kamp Nazinya, paling tidak perbuatan Hitler membunuh banyak warga sipil karena adanya nafsu, atau kematian tragis para ilmuwan seperti Socrates, atau pertentangan saat zaman Galileo Galilei, apalagi jika hanya satu agama yang benar maka semakin sedikitlah manusia yang selamat, dan itu disebabkan potensi adanya nafsu (amarah, birahi, dll) yang diciptakan pencipta manusia. Dan tidak semua manusia dapat dewasa untuk menyadarinya di waktu yang tepat, jika ada jalan yang tepat tapi belum tentu tiap manusia dapat sadar, jika tidak ada jalan yang tepat maka keadaan memaksanya. Itu karena tuhan pencipta manusia telah menciptakan potensi hal itu, ini bukan hanya konsep. Dan jika ada yang berkata, walaupun ada potensi baik dan potensi jahat tapi manusialah yang berbuat kesalahan, kritikku adalah, tetap penyebab utamanya adalah tuhan yang menciptakan potensi kerugian dan kejahatan, tuhan juga punya andil. Contohnya adalah siapakah yang memberi otak ke manusia? Yang dapat digunakan untuk belajar sesuatu dan memproses rangsangan dari luar menjadi ide. Potensi kejahatan dan kerugian yang diciptakan tuhan adalah nafsu (amarah, birahi, dll), bencana alam, pikiran manusia yang perlu belajar sehingga dapat belum dewasa di saat diperlukan, dan nafsu itu luas karena setiap perilaku manusia didahului nafsu (amarah, birahi, dll).
27. Jika ada yang mengkritik tulisanku ini dengan menihilkan segala sesuatu : (ini yang dapat langsung diperiksa)
a.         Tuhan menganiaya dan tidakmaha suci dan tidak maha baik karena menciptakan potensi kejahatan termasuk potensi mutilasi karena dialah yang menciptakan segala yang ada, sehingga mutilasi dapat terjadi pada manusia. Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari segala kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan tidak menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi dari suci adalah lebih dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan tidak suci karena dialah yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan perbuatannya pun tidak suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena dialah yang menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan). Jika maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena telah berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam semesta dan seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat kejahatan dari yang awalnya tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca arti maha bijaksana adalah perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah. Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi siapa saja yang punya bagian dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam keburukan dan kesalahan. Einstein dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak menginginkan kejahatan, tapi perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan karena punya bagian dalam membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan. Tuhan berbeda dengan Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan sangat dipengaruhi hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh pengaruh dan konsekuensi datang dari Tuhan.... paragraf 2 , dan jika tuhan maha kuasa maka seluruh hukum tunduk padanya, dia bebas mengganti dan mengatur suatu hukum (termasuk menghilangkan potensi mutilasi itu).
b.        Pertanyaan sama pada bibel dan quran, kenapa bibel seperti tidak dijaga dll. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tuhan ceroboh ... paragraf 11 , dan mungkin perlu dipertimbangkan untuk meyakinkan yaitu paragraf 18
c.         Belum tahu dengan sebenarnya seluruh keadaan di seluruh alam semesta (pemberitahuan sedikit) ... paragraf 11 , dan agamapun dapat dinihilkan segala sesuatunya sampai ke detail-detailnya terutama pada hal kepercayaannya.
d.        Hilangnya semua kejahatan dan penderitaan adalah lebih bernilai daripada rasa bahagia yang hanya dari tingkatan kehormatan yang adalah hal yang sangat kecil. Darimana semua kejahatan di dunia sedangkan tuhan ingin kebaikan? Apakah tuhan terpaksa sehingga ia tidak maha kuasa? Atau dia maha kuasa tapi tidak maha baik (aku yang baik saja, menginginkan hilangnya semua kejahatan dan penderitaan)? Tuhan pun menjadi maha kuasa secara langsung atau tidak berproses (konsep agama). Ini tidak rumit jika tuhan maha kuasa (ia bebas mengganti dan mengatur suatu hukum) seluruh hukum tunduk padanya ... paragraf 2, 21
e.        Tugas manusia di bumi adalah untuk memimpin. Jika hanya untuk berkuasa dan mengolah bumi hanya untuk kepentingan manusia sendiri, maka untuk apa ke bumi? Manusia sudah mendapat kenikmatan yang lebih baik di surga, beribadah pun menjadi tidak berguna jika hanya untuk kepentingan manusia sendiri karena sudah mendapat yang lebih baik di surga. Jika untuk mandiri saja dan tidak butuh menghasilkan suatu kebaikan, maka tidak sepadan dengan bahayanya. Maka tidak bisa tidak, tugas manusia di bumi adalah untuk memimpin (memberi manfaat) pada isi bumi selain manusia, tapi bukankah (secara realitas) manusia bukan pemimpin di bumi. Semua manfaat yang diberikan manusia pada isi bumi lainnya dikalahkan karena manusia lebih banyak mengambil manfaat, seperti ini, A memberi uang 1000 ke B sedangkan B memberi uang 500000 ke A (barter), tentu yang akan dikatakan memberi manfaat adalah B. dan manusia hanya perlu bersantai ... paragraf 21
f.         Islam mengajarkan bahwa tuhan tidak sama dengan makhluknya, tapi aku jawab kita punya kesamaan, dari hal substantif ke teknis : sama-sama menganggap kejahatan adalah buruk. Menganggap ilmu adalah berguna. Menganggap bahasa adalah berguna. Menganggap hal baik adalah kebaikan. Dapat melakukan sebuah penganiayaan (di poin ini memiliki kesamaan). Mengetahui salah satu fungsi televisi adalah untuk menonton berita. Mengetahui bahwa laki-laki tidak dapat hamil dalam situasi normal. Mengetahui bahwa manusia butuh makan. Mengetahui bahwa manusia tidak dapat terbang seperti pesawat dalam situasi normal. Dapat menghukum pelaku kriminal dengan kematian (jika ada yang berkata bahwa hanya tuhan yang memberi kematian, maka para pembunuh tidak harus bertanggungjawab). Mengetahui rumus pitagoras. Mengetahui bahwa tuhan dapat menyelesaikan semua tugas baik secara lebih baik. Manusia itu suci (tidak menginginkan kejahatan, contohnya bunda Theresa dan Mahatma Gandi) dan tuhan juga tidak menginginkan kejahatan (dalam konsep agama). Menggunakan sistem berpikir terutama dalam ayat suci, dll.
g.         Tidak adil antara bayi kafir dengan bayi muslim, karena jika ini sama atau lebih mudah untuk hidup dengan pedoman hidup (agama) (dan jika islam benar) sejak lahir yang salah, maka tidak perlu diganti.  Lalu jika ada yang berkata lebih berat kemudian mendapat balasan lebih baik. Jawabku, kita tidak tahu jika bayi muslim diganti nasibnya menjadi bayi kafir sejak lahir, maka perbuatannya akan lebih baik atau lebih buruk dibanding bayi kafir. Dan tidak adilnya juga bahwa mereka sama-sama mulai dari nol tetapi ada yang memiliki kesempatan lebih besar(sama-sama mampu).Jika memang benar bayi kafir sudah lebih kuat sejak lahir, sehingga tuhan memberi cobaan yang lebih berat padanya tapi itulah kesempatan lebih besar. Perbandingannya seperti ini, ada dua orang A dan B. A adalah sarjana sedangkan B lulusan SMP (diandaikan A adalah bayi kafir yang lebih kuat sejak lahir, sedangkan B adalah bayi muslim), mereka sama-sama melamar kerja di perusahaan T. Kemudian A mendapat kerja sebagai supervisor dengan gaji lebih besar karena dia mampu, sedangkan B mendapat kerja di bagian produksi dengan gaji dibawah A. Maka inilah A mendapat balasan lebih besar karena dia lebih mampu dan mendapat kesempatan lebih besar. Seperti itu juga antara muhammad dan bayi kafir, muhammad adalah A dan bayi kafir adalah B.
Lagipula kenapa wahyu tuhan tidak datang di zaman modern, di saat orang semakin pintar dan teknologi semakin maju sehingga kebanyakan orang bisa memeriksa wahyu tuhan secara lebih detail dan akurat? Jika ada wahyu tuhan yang turun pada zaman modern, maka pencatatan terhadap wahyu itu akan lebih lengkap, lebih detail, dan lebih baik. Kemudian pasti mudah bagi tuhan yang maha kuasa untuk menciptakan mujizat lagi pada zaman modern kemudian membiarkan manusia memeriksanya secara lebih cerdas, lengkap, jelas, dan detail. Mujizat yang lebih jelas sebagai pembeda antara kekuatan tuhan dan yang bukan, dan tidak dapat dibantah dengan mengatakan bahwa sesuatu itu hanya pandai bicara. Misalnya dengan tuhan membuat suara langit yang dapat didengar seluruh manusia secara jelas dan terus-menerus sehingga setiap kali ada manusia ingin memeriksanya, maka manusia itu segera mendapat kejelasan. Secara teknis suara langit ke seluruh bumi itu belum bisa dilakukan manusia sehingga jelas adalah mujizat dan dilakukan terus-menerus sehingga setiap manusia tahu dan jelas. Kenapa? Bukankah dalam agama disebutkan bahwa tuhan ingin menolong manusia dan ingin memberi peringatan di luar kitab suci kepada manusia berdosa?. Suara langit itu bisa dianggap wahyu yang lebih baik daripada kitab karena jelas adalah mujizat dan terus-menerus. Atau tuhan hadir di tengah-tengah manusia, bersama-sama manusia membangun relasi yang jelas, hadir dengan jelas seperti kita melihat bunga (ini tidak rumit dan bahaya seperti yang dikatakan agama bahwa gunung akan menjadi debu jika didekat tuhan, karena tuhan maha kuasa, semua hukum tunduk padanya), dia selamanya hidup meskipun manusia mati secara normal. Aku pikir itu dapat meniadakan jumlah manusia yang salah dalam memilih agama karena tuhan dapat bermujizat di hadapan manusia setiap saat, misalnya dengan menarik bulan ke bumi dan membiarkan semua manusia menyentuhnya, dan tidak akan ada bahaya karena tuhan maha kuasa. Sebagai catatan manusia masih dapat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri sementara tuhan menghadirkan dirinya secara proporsional agar manusia percaya. Tentu jika hanya percaya tanpa bukti maka masih banyak agama lain.
C. PENJELASAN LAGI DAN DAFTAR AYAT
(Kebanyakan ayat di alquran bentuknya adalah sederhana seperti buatan manusia biasa sehingga dapat diragukan pernyataan bahwa alquran dari tuhan). Dan jika ada yang mengatakan, menafsirkan alquran jangan dipotong-potong, kritikku adalah, apakah dapat dibantah bahwa islam mengajarkan bahwa Allah s.w.t. adalah pencipta seluruh alam semesta atau hanya bumi dan seluruh isinya? Apakah dapat dibantah bahwa islam mengajarkan bahwa Allah s.w.t. tidak berbuat aniaya pada makhluknya? Tentu saja ajaran-ajaran itu ada dalam islam.

1. AYAT TENTANG SESUATU YANG DISEBUT DALAM AGAMA ADALAH PENCIPTA SELURUH ALAM SEMESTA ATAU BUMI DAN SELURUH ISINYA
@ pencipta segala yang ada di bumi, Q.S Al baqarah ayat 29 (surat kedua) :
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
@ Allah s.w.t. adalah sumber segala sesuatu, Q.S Al Hijr ayat 21 :
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi kami-lah khazanahnya; dan kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
Maksud khazanah disini adalah segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.
@ Q.S As sajdah ayat 4 :
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak pula seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
@ Q.S Al Mu’min ayat 62 :
Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, pencipta segala sesuatu, tiada tuhan melainkan Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
@ Q.S Al An’aam ayat101
Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.

2. ARTI ANIAYA DALAM AGAMA ISLAM
@ Potongan dari http://syaunarahman.wordpress.com/2011/03/17/modul-pendidikan-agama-islam-kelas-xi-pm-1-pm-2-mm-dan-tp-4/

Aniaya (adh-Dhulm)
Kata “adh-dhulm” berasal dari fi’l (kata kerja) “dhalama – yadhlimu” artinya : ”rugi, gelap, aniaya” atau yang berarti “Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Dalam hal ini sepadan dengan kata “al-Jawr”. Dalam bahasa Indonesia, zalim biasa disebut dengan istilah “aniaya”, artinya melampaui batas, keterlaluan, atau tindakan/perbuatan yang melampaui batas yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Menganiaya berarti menyiksa, menyakitidan berbagai bentuk kesewenangan lainnya seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lain.
Macam-macam sifat zalim/aniaya
Pada dasarnya secara umum zalim atau perbuatan aniaya dapat diklasifikasi 4 macam :
a. Zalim kepada Allah, dengan cara tidak mau melaksanakan perintah allah dan melaksanakan laranganNya. Contoh : meninggalkan ibadah shalat, puasa, zakat dan ibadah lainnya, bahkan berbuat syirik, sihir dan perbuatan terlarang lainnya.
b. Zalim kepada diri sendiri, contohnya : membiarkan diri sendiri tetap bodoh, miskin, malas, minum-minuman keras, bunuh diri dan lain-lain.
c. Zalim kepada orang lain (sesama manusia), contohnya : mengumpat, mengado domba, memfitnah, mencuri, merampok, penyiksaan, pembunuhan, dan lain-lain.
d. Zalim kepada makhluk lain atau alam sekitarnya, contohnya : menebang pohon tanpa aturan, membuang sampah sembarangan, menyembelih binatang dengan senjata tumpul, dan lain-lain.

@ Potongan dari http://jokosiswanto77.blogspot.com/2010/06/menjauhi-sifat-sifat-hasad-riya-dan.html
Sikap Aniaya
Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan. Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk kesewenang-wenangan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya
Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa penganiayan merupakan kejahatan yang bersifat mengancam harta dan jiwa. Perbuatan itu sama dosanya dengan mencuri, bahkan lebih besar, karena didalamnya terdapat unsur kekerasan. Jika sampai membunuh korbannya maka jelas perbuatan itu termasuk salah satu dosa besar.
Ada tiga macam bentuk kezaliman, yaitu:
1. Zalim terhadap Allah swt, yaitu ingkar (kufur) terhadap Allah. Misalnya mengaku beriman tetapi munafik atau murtad
2. Zalim terhadap diri sendiri, yaitu berbuat kedurhakaan atau melakukan perbuatan maksiat dan dosa pada diri sendiri. Contohnya berzina, minum minuman yang memabukkan, meninggalkan salat, malas belajar, serta tidak menyukuri segala nikmat Allah swt
3. Zalim terhadap sesama makhluk, seperti menyelakai orang lain, merusak tumbuh-tumbuhan (lingkungan hidup), dan menyiksa hewan.

@ Potongan dari http://ristihusni.blogspot.com/2012/02/pengertian-riya-aniaya-dan-diskriminasi.html
Zalim atau Aniaya
Kata zalim berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata ضَلَمَيَضْلِمُ  yang berarti gelap,,aniaya,  rugi, atau menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Sedangkan menurut istilah zalim adalah perbuatan yang melampaui batas terhadap jiwa, harta atau kehormatan orang lain dan menentang terhadap kebenaran.

3. AYAT TENTANG ALLAH S.W.T TIDAK MENGANIAYA
@ Q.S Huud ayat 100-101
            Ayat 100 : itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
            Ayat 101 : dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.

D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA
Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari segala kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan tidak menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi dari suci adalah lebih dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan tidak suci karena dialah yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan perbuatannya pun tidak suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena dialah yang menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan).Jika maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena telah berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam semesta dan seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat kejahatan dari yang awalnya tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca arti maha bijaksana adalah perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah.
Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi siapa saja yang punya bagian dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam keburukan dan kesalahan. Einstein dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak menginginkan kejahatan, tapi perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan karena punya bagian dalam membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan. Tuhan berbeda dengan Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan sangat dipengaruhi hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh pengaruh dan konsekuensi datang dari Tuhan. Jika dia secara sadar ikut membantu terjadinya kejahatan, maka dia secara sadar ikut membantu terjadinya keburukan dan kesalahan, maka dia telah melakukan keburukan dan kesalahan.
Kemudian jika ada yang mengatakan, Tuhan menciptakan kejahatan ada fungsinya, yaitu agar kita mengenal kebaikan. Jawabku, ini malah mengatakan hal lain, tidak maha suci masih berlaku. Dan, jika tuhan maha kuasa, maka semua adalah hal baik masih dapat terwujud, tidak rumit seperti harus ada kejahatan yang mana lebih berisiko.


Dengan tulisan ini hal yang dapat aku sanggah ada dibawah. Sumber sifat dan artinya: Quantum Asmaul Husna karya Rachmat Ramadhana Al-banjari
1.     Al-quddus (maha suci). Bebas dari segala kekurangan.
2.     Mukhalafah lil hawadits. Tidak serupa dengan makhluk.
3.     Al-malik (maha berkuasa). Maha raja atau penguasa, penguasa mutlak seluruh alam semesta, nyata dan gaib. Berkehendak > pasti terjadi, tidak berkehendak > tidak pernah terjadi.
4.     Al-jabbar. Maha memaksa
5.     Al-adl (maha adil). Menempatkan segala sesuatu sesuai proporsinya, (dalam tulisanku, proporsinya adalah semua makhluknya punya hak sama, kembalikan ke apa artinya adil). Tidak akan menghilangkan hak satupun dari makhluknya. Tak ada satupun makhluk yang terzalimi. (dalam tulisanku, manusia punya hak sejak punya perasaan).
6.     Al-haq (maha benar). Segala sesuatu yang datang dari allah benar dan pasti adanya.
7.     Al-qadir (maha berkuasa). Maha mampu melakukan apapun yang dikehendakinya dan tidak akan bisa terkalahkan.
8.     Al-muqtadir (maha menentukan). Memiliki kekuasaan menyeluruh tanpa batas. Maha menentukan segala sesuatu menurut kehendaknya sendiri.
9.     Aniaya. Par 2
10.                        Pemberitahuan sedikit. Par 11
11.                        Santai pun tidak masalah. Par 21
12.                        Lagipula kenapa mukjizat/wahyu tidak datang saat zaman modern. Par 27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar